Misi Ratu Bulutangkis Taiwan Usai Bernasib Pilu di Kejuaraan Dunia

VIVA Bulutangkis: Tunggal putri Taiwan, Tai Tzu Ying.
Sumber :
  • Instagram: Tai Tzu Ying

VIVA – Tunggal putri peringkat satu dunia, Tai Tzu Ying optimistis musim turnamen 2022 akan lebih baik berbekal motivasi untuk memperbaiki catatan di tahun ini.

Bahan Bakar Pertamina Patra Niaga Dukung Kesuksesan Pelaksanaan F1 Power Boat

"Rasanya saya menyudahi turnamen musim ini tidak terlalu letih, jadi saya siap untuk yang lebih baik di tahun depan," ujar Tzu Ying dikutip dari situs resmi BWF, Kamis 23 Desember 2021.

Tzu Ying meraih hasil kurang memuaskan di tahun ini. Pada pertengahan tahun, ia menelan kenyataan tak mengenakan di Olimpiade Tokyo yang pelaksanaannya mundur akibat pandemi.

Terpopuler: Juventus Kejar Charlie Patino, Gregoria Mariska Dikalahkan Tai Tzu Ying

Dalam babak final yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Tzu Ying harus puas meraih medali perak. Ratu bulutangkis Taiwan ini dikalahkan wakil China, Chen Yu Fei.

Sedangkan pekan lalu, Tzu Ying juga gagal mencatatkan sejarah menjadi pebulutangkis Taiwan pertama yang menyabet gelar di Kejuaraan Dunia.

Timnas Teqball Indonesia Dapat Pengalaman Berharga di Kejuaraan Dunia 2023

Pada babak final yang berlangsung di Huelva, Spanyol hari Minggu, Tzu Ying gagal menaiki podium tertinggi Kejuaraan Dunia BWF 2021 akibat dikalahkan pebulutangkis Jepang Akane Yamaguchi dua gim langsung 21-14 dan 21-11.

Bercermin dari laga terakhirnya di tahun ini, Tzu Ying menuturkan bahwa kemarin dia memang tidak dalam kondisi mental yang bagus sehingga tidak bisa mendapat feeling permainan yang baik.

"Meskipun saya sudah berusaha, tapi saya selalu pasif dan akhirnya skor saya bisa tersusul," Tzu Ying menceritakan.

Menurut dia, gim pertama diwarnai dengan banyak kesalahan sendiri dan tidak bisa mencari solusi untuk keluar dari dikte permainan lawan. Sementara pada gim kedua, kondisi fisiknya tidak terlalu bagus sehingga tak bisa bermain dengan pola yang lebih cepat.

Dia menilai Akane sebagai pebulu tangkis yang tahan banting, karena bisa konsisten mempertahankan pola permainannya meski sudah tampil dalam beberapa turnamen beruntun.

"Memang saya merasa tidak bisa bergerak terlalu baik, namun tempo pertandingannya pun sangat cepat sehingga saya tidak bisa mengikutinya," pungkas Tzu Ying. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya