Undian All England yang Tak Untungkan Ganda Putra dan Tunggal Putra

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di BWF World Tour Finals 2021
Sumber :
  • Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di BWF World Tour Finals 2021

VIVA – Atlet bulutangkis Indonesia menatap dua turnamen penting di bulan Maret mendatang. Terdapat German Open 2022 dan All England 2022.

Jonatan Christie Qualifies for the 2024 Paris Olympics

Dari dua turnamen tersebut, jelas para bintang bulutangkis Tanah Air akan lebih fokus menjalani All England pada 16-20 Maret 2022. Kejuaraan berlabel BWF World Super 1000 itu tak hanya memberikan hadiah dan poin tinggi, namun juga prestise andai berhasil memenangkan turnamen bulutangkis tertua di dunia itu.

Sayangnya, sejumlah sektor unggulan Indonesia tak diuntungkan dengan hasil undian All England 2022. Terutama di sektor ganda putra dan tunggal putra.

Ganda Kebahagiaan Jonatan Christie, Juara All England dan Dikaruniai Calon Anak Laki-laki

Pada tunggal putra, tiga wakil yang dikirim, yakni Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Shesar Hiren Rhustavito sama-sama tergabung di bagan atas.

Legenda bulutangkis Indonesia, Luluk Hadiyanto

Photo :
  • VIVA/Pratama Yudha
Mengulik Sejarah Rudy Hartono, Sang Raja Tunggal Putra All England

Kondisi tersebut menutup peluang untuk menciptakan all Indonesian finals. Pasalnya, mereka berpotensi bentrok di semifinal. Bahkan, Jonatan dan Shesar berpeluang tempur di babak perempat final.

Hal serupa juga terjadi di sektor ganda putra. Mengirimkan enam wakil, tapi kebanyakan sudah berhadapan dengan rekan sendiri di babak awal.

Beberapa di antaranya adalah Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang akan berduel dengan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga akan meladeni Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin di babak pertama.

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting di Piala Thomas

Photo :
  • Instagram: badminton.ina

Situasi tersebut menjadi sorotan mantan atlet bulutangkis Indonesia, Luluk Hadiyanto. Menurutnya, hasil undian itu tak menguntungkan Indonesia yang mengincar lebih dari satu medali di All England.

"Hasil undiannya tak menguntungkan ya untuk Indonesia. Banyak ganda putra kita yang sudah bertemu di babak awal. Artinya kekuatan Indonesia menjadi berkurang. Selanjutnya, para pemain ganda putra juga harus bertemu rekan sendiri dalam perjalanannya menuju final," ujar Luluk kepada VIVA.

Kendati demikian, Luluk tetap yakin bahwa atlet-atlet pelatnas Cipayung bisa mendulang medali dari salah satu sektor tersebut.

"All England adalah kejuaraan prestisius meski sama grade-nya dengan Indonesia Open. Tapi, nilai historisnya tinggi sekali. Itu yang harus dipertahankan oleh pebulutangkis Indonesia untuk tetap meraih gelar," tutur dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya