Fikri/Bagas dan Masa Depan Cerah Bulutangkis Ganda Putra Indonesia

- AP Photo/Rui Vieira
Dalam usia yang akan genap 38 tahun Agustus tahun ini dan mengawali kiprah bulu tangkis profesionalnya pada 2000 dalam Indonesia Open, Hendra tetap on fire sampai kini. Dia memang spesial.
Dengan begitu banyak trofi yang dia raih, termasuk satu medali emas Olimpiade, empat kali juara dunia, dua medali emas Asian Games dan dua kali gelar All England, Hendra disebut-sebut sebagai salah satu atlet bulutangkis terbesar bukan saja di Indonesia tapi juga dunia.
Hendra sudah menjadi standard untuk atlet bulu tangkis Indonesia yang ingin tetap mengkilap selama mungkin. Dan Fikri/Bagus, serta yang lain, berpeluang mengikuti jejak Hendra, paling tidak untuk delapan tahun ke depan yang sama dengan masa empat kejuaraan dunia dan dua Olimpiade.
Hendra sudah pasti kekecualian karena sulit menemukan atlet yang bisa mempertahankan performa tetap bagus sekalipun mesti berpacu dengan usia.
Meskipun demikian, bukan berarti perjalanan karier Hendra mustahil diikuti yang lain. Sebaliknya Hendra bisa mendapatkan penerus-penerus pada diri atlet-atlet seperti Fikri dan Bagas.
Lain dari itu, pertemuan Fikri/Bagas dengan Hendra/Ahsan dalam final All England dua hari lalu itu menyingkapkan fakta menarik yang bukan sekadar menyimbolkan kompetisi yang begitu hidup dalam bulu tangkis ganda putra Indonesia.
Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana
- Badminton Indonesia / PBSI