Pencapaian Timnas di Piala Uber di Luar Ekspektasi

Komang Ayu Cahya Dewi di Piala Uber 2022
Sumber :
  • PBSI

VIVA – Menyikapi langkah timnas bulutangkis yang terhenti di perempatfinal Piala Uber 2022 di Bangkok, Kamis 12 Mei 2022, manajer tim Hendro Santoso menilai hasil ini sudah sangat baik dan bisa dikatakan telah melampaui target.

Rekam Jejak Indonesia di Piala Thomas dan Uber

Menurut Hendro, lolosnya tim Uber Indonesia hingga putaran delapan besar adalah hasil yang di luar dugaan, karena awalnya formasi tim yang mayoritas diisi pemain muda ini hanya diproyeksikan untuk menambah pengalaman di kompetisi beregu papan atas.

"Jujur ya, mereka datang ke sini tidak ada target. Bisa masuk delapan besar itu sudah di luar ekspektasi. Awalnya para pemain pelapis ini tampil di Piala Uber hanya untuk mengukur kekuatan dan menambah pengalaman," kata Hendro di Impact Arena Bangkok, dilansir Antara.

Luar Biasa! Korsel Juara Piala Uber 2022 Usai Patahkan Dominasi China

Indonesia, yang berada di perempat final sebagai runner-up Grup A, harus menyerah 0-3 dari China yang merupakan juara Grup B.

Tunggal putri Indonesia, Bilqis Prasista

Photo :
  • PBSI
Membara, China Hadapi Korsel di Final Piala Uber 2022

Hendro memberikan apresiasi besar kepada tim Uber yang sudah berlaga melalui empat pertandingan sejak babak penyisihan. Pada fase penyisihan, timnas sudah mengalahkan tim kuat dari Eropa yaitu Prancis dan Jerman dengan skor 5-0.

Tak luput juga keberhasilan Bilqis Prasista yang mengalahkan tunggal putri nomor satu dunia, Akane Yamaguchi (Jepang). Lalu Komang Ayu Cahya Dewi juga mengatasi Yvonne Li (Jerman) yang menduduki peringkat atas dunia, menunjukkan ada potensi besar pada atlet muda.

"Ke depan, para pemain muda ini layak diberi kesempatan tanding lebih besar untuk cepat matang. Jumlah kejuaraan internasional yang diikuti masih kurang sekali. Karenanya, mereka harus lebih banyak dikirim ke ajang internasional," ujarnya.

Secara teknik dan semangat bertanding, pemain-pemain muda tidak kalah dari Jepang atau China. Kekurangan mereka hanya pada aspek tenaga, pengalaman, dan kematangan, pungkas Hendro. (Ant)

tunggal putri Indonesia, Komang Ayu Cahya Dewi

Photo :
  • pbsi.id
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya