- VIVA/Robbi Yanto
VIVA – Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting melenggang ke babak 16 besar ajang Indonesia Masters 2022 usai mengalahkan wakil dari Thailand, Kunlavut Vitidsarn melalui rubber game.
Pertandingan yang digelar di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu malam WIB 8 Juni 2022 berjalan seru. Di awal gim pertama Ginting kerepotan meladeni Kunlavut, dia tertinggal 2-7.
Perlahan tapi pasti Ginting mengejar, tiga poin berturut-turut membawanya menempel 5-7. Usai interval pertama, torehan poin ginting semakin menjadi-menjadi.
Ginting mengejar menjadi 15-15, sayang setelah itu fokus Ginting menurun dan akhirnya wakil Thailand tersebut mengamankan gim pertama dengan 21-16.
Di gim kedua pertandingan makin menegangkan, Ginting dan Kunvalut sering terlibat kejar mengejar poin. Interval pertama Ginting unggul tipis 11-9.
Torehan poin menjadi sama 13-13, akibat kesalahan smash dari Ginting. Tapi setelah itu pria asal Cimahi ini kembali ke permainan terbaiknya dan lalu menang 21-16.
Di gim penentuan Ginting langsung tancap gas. Dia unggul cukup jauh 11-4 dan nampaknya akan menjadi gim yang mudah untuk dirinya tapi siapa sangka wakil Thailand ini bisa bangkit.
Memanfaatkan stamina Ginting yang mulai loyo, Kunlavut mengejar memasuki akhir gim ketiga. Bahkan keduanya hanya berselisih 1 poin 19-18, beruntung bagi Ginting dia bisa menyelesaikan pertandingan dengan 21-18.
Sengitnya pertandingan antara Ginting melawan Kunlavut Vitidsarn, membuat suporter tegang. Apalagi saat Kunlavut nyaris menyamakan kedudukan.
Namun, setelah Ginting mendapatkan poin terakhir, Istora Senayan bergemuruh. Para pecinta bulutangkis Indonesia bersorak menyambut keberhasilan Ginting memenangkan laga.
Ginting sendiri mengaku pada momen itu sempat kehilangan fokus. Di samping itu, Kunlavut yang bermain nothing to lese mampu membuatnya kewalahan.
"Pertama saya syukur bisa menyelesaikan pertandingan dengan baik, tanpa cedera. Pertandingan tadi memang berjalan ketat sejak awal. Di gim pertama, saya masih mencari ritme, dan bermain kurang sabar" kata Ginting, usai pertandingan.
“Dan saat hampir disusul, permaianan kembali lagi seperti gim pertama. Dan lawan juga tipenya kalau sudah tertinggal nothing to lose. Dan saya lengahnya di situ, dan Puji Tuhan saya masih diberikan kemenangan," sambungnya.
Terkait kehadiran suporter, Ginting mengaku ada plus dan minusnya. Yang terpenting adalah bagaimana bisa mengatur dukungan suporter untuk tampil lebih baik, bukan malah tertekan.
"Kalau main di Istora ada poin plus minus. Itu bagus untuk kami, karena satu gedung itu memberikan dukungan. Cuma yang paling penting dari diri sendiri, bisa mengatur itu. Soalnya beda banget, suporter Indonesia dengan suporter luar karena berisiknya bukan main," jelasnya.
