Apriyani/Fadia Ditargetkan Tembus Peringkat 8 Dunia

Ganda Putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia
Sumber :
  • VIVA / Rosikin

VIVA – Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, gagal melaju ke semifinal Indonesia Open 2022 usai dikalahkan wakil Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Seung Chan di babak perempatfinal, pada Jumat 17 Juni 2022.

Rahasia Keganasan Apriyani/Fadia Hajar Rangking 4 Dunia di French Open 2024

Bertanding di Istora Senayan, Jakarta, Apri/Fadia kalah dalam dua gim langsung dengan skor 14-21 dan 19-21.

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di Indonesia Masters 2022

Photo :
  • Tangkapan layar
Hari Pertama Indonesia Masters 2024, Awal Baik bagi Tuan Rumah

Kendati kalah, pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, menilai Apri/Fadia mempunyai prospek yang bagus. Saat pertama kali dipasangkan, Apri/Fadia sukses meraih medali emas SEA Games Vietnam.

Kemudian, pada Indonesia 2022, Apri/Fadia secara mengejutkan berhasil menjadi runner up. Makanya, Eng Hian pun berharap, Apri/Fadia bisa terus mempertahankan performa terbaiknya hingga menembus peringkat delapan dunia.

Kabar Buruk dari Apri/Fadia dan Ribka/Lanny Jelang Malaysia Open 2024

Terlebih, apabila bisa menembus peringkat delapan dunia, kesempatan Apri/Fadia untuk tampil di Olimpiade Paris 2024 lebih terbuka.

"Target tentunya secepat mungkin masih ke top elite dunia, itu bisa kita bilangh top 8, di 8 itu grade kedua dan kita tahu yang juara turnamen level 500 ke atas rata-rata di grade 1, dan pasangannya itu-itu saja, yang lainnya kalau juara di super 300, saya sebut di grade kedua," kata Eng Hian di Istora Senayan, Jumat 17 Juni 2022.

"Jadi kita harapkan Apri/Fadia bisa masuk ke grade 1. Kalau tahun ini bisa terealisasi akan lebih baik supaya pematangannya lebih panjang menuju Olimpiade 2024," tegasnya.

Lebih lanjut, Eng Hian menambahkan, untuk persaingan di sektor ganda putri memang tidak banyak perubahan. Justru, perubahan terjadi pada kekuatan ganda putri Indonesia selepas Greysia Polii memutuskan pensiun sehingga Apriyani dipasangkan dengan Fadia.

Kendati demikian, Eng Hian cukup yakin, Apriyani yang sudah memiliki banyak pengalaman bisa bersaing dengan pemain top lain dan membimbing Fadia lebih baik lagi karena pernah meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2022.

"Persaingan ganda putri sendiri tidak banyak bergeser, karena saya melihat pasca Olimpiade yang bergeser cuma pasangan kita yang lainnya masih mengejar 2024," ungkap Eng Hian.

"Ini menurut saya yang dalam artian pemain ini jadi saingan Greysia/Apri, paling tidak Apri sudah tahu bagaimana kebutuhannya seperti apa. Ini yang kita harapkan dari Apri untuk bisa bimbing Fadia, bisa kasih tahu harus seperti apa," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya