Jelang Denmark Open dan French Open, Siti Fadia Dapat Medali Emas

Siti Fadia Silva Ramadhanti dianugrahi penghargaan medali emas
Sumber :
  • VIVA/Muhammad Aprian Romadhoni (Bogor)

VIVA Sport – Jelang Denmark Open 2022 dan French Open 2022 pada Oktober ini, pebulutangkis asal Desa Bantarjati, Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Siti Fadia Silva Ramadhanti dianugerahi penghargaan medali emas.  Medali emas yang diberikan berasal dari emas hasil daur ulang limbah elektronik oleh pengolah limbah bahan berbahaya beracun (B3), PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI).

"Dengan apresiasi ini saya sangat senang, sebagai anak desa, jarang-jarang anak desa juara dunia. Terima kasih atas perhatiannya apresiasinya untuk anak desa seperti saya. Ini sebuah kebanggaan agar menjadi motivasi anak-anak desa agar lebih berprestasi lagi," ungkap Fadia, di Gedung Training Center PPLI, Bogor, Jawa Barat, Rabu 5 Oktober 2022.

Selain medali emas, Fadia juga mendapatkan uang pembinaan Rp25 juta. Ia berharap banyak pihak yang memberikan perhatian sehingga ke depan sarana di desa seperti Gedung Olah raga (GOR) dapat terwujud. Sehingga masyarakat desa bisa berperstasi dan banyak atlet yang lahir dari desa.

"Buat anak desa kita tidak boleh minder untuk anak desa di bidang apapun mau pun pendidian atau pun olah raga," ungkapnya.

Sejak 2021, berulangkali Siti Fadia  menorehkan prestasi luar biasa dalam olahraga bulu tangkis di Olimpiade 2021, SEA Games 2022, Singapore Open 2022, dan Malaysia Open 2022. Sedangkan, di bulan Oktober ini dua ajang turnamen dunia kembali akan diikuti oleh Siti Fadia, diantaranya Denmark Open yang berlangsung 18-23 Oktober 2022 dan Franch Open 25-30 Oktober.

Fadia mengungkapkan, penghargaan ini juga menjadi spirit dirinya untuk menghadapi ajang Denmark Open dan French Open . Saat ini dirinya tengah berlatih untuk meraih kemenangan bagi Indonesia di ajang dunia teraebut.

"Ajang dalam waktu dekat ini Dermark Open dan French Open. Pastinya setiap hari latihan pagi sore, semoga di denmark paris bisa kasih yang terbaik dan bisa kasih juara lagi, untuk Indonesia, untuk desa saya," ungkap Fadia.

Manager Humas PPLI Arum Tri Pusposari, menjelaskan pengolahan emas dari limbah elektronik merupakan salah satu program yang dilakukan dengan mengumpulkan limbah elektronik di Indonesia.

Rahasia Keganasan Apriyani/Fadia Hajar Rangking 4 Dunia di French Open 2024

Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti

Photo :
  • PBSI

"Di sini limbah elektronik dikumpulkan dipilah dan dikirim ke Jepang. Emas sendiri berasal dari limbah elektronik seperti handphone, laptop, komputer, dan masih banyak lagi. Proses pembuatannya pun dilakukan di Jepang (kantor pusat holding company PPLI, DOWA ECO System Co Ltd) dengan kadar 24 karat seberat 45 gram, dengan kadar emas 99,99 persen," terangnya

Akhirnya Anthony Ginting Lepas dari Kutukan

Arum mengatakan, penghargaan ini selaras dengan slogan untuk memotivasi masyarakat menjaga bumi dengan tujuan peduli terhadap lingkungan. Di mana medali emas yang diberikan kepada Siti Fadia menyimpan nilai pesan bagaimana proses panjang pembuatan medali yang berasal dari limbah elektronik.

"Satu truk kontainer limbah elektronik. Bisa dibayangkan berapa lama prosesnya dan betapa berharganya logam mulia yang dikumpulkan. Tujuan kita mengembalikan lingkungan ke masyarakat Indonesia, ini pesan yang sangat baik untuk tetap menjaga lingkungan agar tetap asri bagi anak cucu kita nanti," katanya.

Gregoria Mariska Mengganas, Hancurkan Wakil Korea di French Open 2024


 

Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti

Apriyani/Fadia dan Gregoria Mariska Lolos, 6 Pebulutangkis Indonesia Tembus Olimpiade 2024

Sebanyak enam atlet Indonesia dari cabang olahraga bulutangkis sudah mengamankan tiket ke Olimpiade 2024. Ini berdasarkan update rangking Race to Paris.

img_title
VIVA.co.id
12 April 2024