Tontowi Ahmad Soroti Regenerasi Ganda Campuran Indonesia

- PB Djarum
VIVA Sport – Mantan pebulutangkis Indonesia, Tontowi Ahmad, menyoroti regenerasi yang terjadi di sektor ganda campuran pelatnas PBSI. Menurutnya, gap yang ada terlalu jauh sehingga membuat sektor itu kesulitan bersaing di level tertinggi.
Setelah pensiunnya pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Indonesia hingga kini masih belum menemukan ganda campuran yang bisa menyamai prestasi mereka di turnamen internasional, baik Super Series, Kejuaraan Dunia, maupun Olimpiade.
Sebenarnya, Indonesia masih memiliki Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang kala itu berada di peringkat kelima dunia dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja sebagai pelapisnya.
Ganda campuran Indonesia Liliyana Natsir (kanan) dan Tontowi Ahmad berusaha mengembalikan kok ke ganda campuran Malaysia Chan Peng Soon dan Goh Liu Ying saat pertandingan semifinal Daihatsu Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Praveen/Melatih bahkan menjadi satu-satunya pasangan ganda campuran —setelah pensiunnya Liliyana/Tontowi— yang bisa menyumbang gelar di turnamen bergengsi usai menjuarai All England 2020. Sayang, setelahnya prestasi ganda campuran Indonesia terjun bebas.
Hal itu juga yang membuat dua pasangan tersebut kini sudah terdegradasi dari Pelatnas PBSI sehingga ganda campuran senior pelatnas saat ini diisi oleh Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang kini duduk di peringkat ke-15, Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso (29) dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati (30).
“Yang kurang dari ganda campuran sekarang adalah dari regenerasinya menurut saya. Jadi, sewaktu saya sama Butet (sapaan Liliyana Natsir) misalnya, saya waktu itu nomor satu, seharusnya estafetnya ke peringkat kedua atau ketiga Indonesia," kata Tontowi saat ditemui di Audisi Umum PB Djarum, Kudus.