- Antara
VIVAnews - Tunggal putri Indonesia menyisakan Maria Kristin Yulianti pada babak kedua Grand Prix Gold Malaysia Terbuka, Rabu 7 Juli 2010. Sedangkan tunggal putra Indonesia bernasib lebih baik.
Bermain di Stadion Bandaraya, Maria Kristin melangkah ke babak kedua usai mengalahkan pemain Michelle Chan Ky dari Selandia Baru 21-3 dan 21-11. Namun, hasil positif yang diraih Maria tidak diikuti pemain Indonesia lainnya.
Rekan Maria Kristin di pelatnas, Maria Febe Kusumastuti gagal melangkah ke babak kedua usai dikalahkan tunggal putri Jepang Matsutomo Misaki dalam pertandingan tiga set 19-21, 21-11 dan 21-15.
Mantan pemain pelatnas Fransisca Ratnasari juga tumbang di babak pertama usai dikalahkan pemain tuan rumah Tee Jing Yi juga dalam permainan tiga set 21-17, 7-21 dan 21-17.
Hasil lebih bagus terlihat di nomor tunggal putra. Tiga pemain non-pelatnas Indonesia, Taufik Hidayat, Andre Kurniawan dan Adnan Fauzi berhasil melangkah ke babak ketiga.
Taufik sukses mengalahkan dua pemain Malaysia, Mohd Azriyn Ayub Nur (21-15, 21-18) dan Kay Bin Yeoh (21-9, 21-18). Andre berhasil menundukkan Hoo Kim Long (21-11, 21-9) dan pemain Singapura Gonansa Robin (21-15, 22-20). Sedangkan Adnan mengalahkan Wong Kin Yik dan Saeki Koichi untuk menembus babak ketiga.
Satu-satunya pemain pelatnas Indonesia di tunggal putra, Adi Pratama justru tumbang di babak pertama setelah dikalahkan unggulan keempat Wong Choong Hann 21-14 dan 21-9.
Di ganda campuran, pasangan Markis Kido/Lita Nurlita berhasil melangkah ke babak kedua usai mengalahkan pasangan tuan rumah Heg Nelson Wei Keat/Lai Shevon Jemie 21-11 dan 21-15.
Pasangan pelatnas lainnya Mochamad Rizki Delynugraha/Richi Puspita Dili juga melangkah ke babak kedua usai mengalahkan pasangan Malaysia lainnya Tan Wee Tat/Lim Maggie 21-16 dan 21-19.
Kemenangan juga diraih unggulan pertama Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa, Devin Lahardi/Liliyana Natsir dan Irfan Fadhilah/Weni Anggraini.
Thomas Cup dan Uber Cup Kobarkan Semangat Atlet Jelang Olimpiade 2024
M. Fadil Imran mengatakan partisipasi Indonesia dalam Thomas Cup dan Uber Cup tahun ini menjadi momen penguatan semangat para atlet menjelang Olimpiade 2024.
