PBSI Tidak Izinkan Atlet Pelatnas Terjun di PON 2024, Menpora: Keputusan Sudah Tepat

Menpora RI, Dito Ariotedjo.(dok PON 2024 wilayah Sumut)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Medan, VIVA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo memuji langkah dilakukan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), yang tidak memperbolehkan atlet Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) untuk turun bertanding di PON XXI Tahun 2024, Aceh-Sumut.

Prabowo Ingin Siswa Olahraga di Sekolah Minimal Satu Jam per Hari

"Pertama kita apresiasi dari PBSI, itu keputusan diambil bukan mudah. Karena PON menjadi salah satu daya tarik dan juga kebanggaan lokal," sebut Dito kepada wartawan di venue Badminton, Kota Medan, Kamis 19 September 2024.

Dito menjelaskan langkah diambil oleh PBSI tidak lepas dalam pembinaan untuk mencari bibit-bibit atlet berkualitas, profesional dan siap bertanding di tingkat internasional kedepannya. 

Ardima Rama Putra, Pemuda Difabel yang Dipercaya Jadi Staf Khusus Menpora

"Tapi, ada ketegasan pemain Pelatnas tidak bermain. PBSI ini, mencari bibit unggul, dikaderisasi dan dipersiapkan untuk menjadi regrenasi untuk atlet-atlet badminton dunia nantinya," jelas Dito. 

Dito mengungkapkan bahwa apa dilakukan PBSI ini, melirik potensi besar atlet-atlet badminton dimasing-masing provinsi, dengan melakukan penjaringan melalui PON 2024 ini.

Naturalisasi Ole Romeny Diungkap Menpora Dito, Kapan Bisa Bela Timnas Indonesia, Ternyata...

"Ini salah satu langkah, kami apresiasi. Badminton memiliki potensi besar, keputusan sudah tepat," tutur Dito. 

Disinggung soal Cabor lainnya, apa mungkin pantas mengikuti langkah dilakukan PBSI. Dito mengatakan bahwa setiap cabor berbeda sumber daya manusia (SDM) atletnya. 

"Setiap cabor memiliki profil yang berbeda, kebutuhan yang berbeda, seperti badminton memiliki sumber daya manusia banyak, itu harus. Banyak cabor yang potensi sumbernya tidak sebanyak badminton," kata Dito.

Dito mengungkapkan bahwa perhelatan PON ini, bagaimana bisa mendapatkan bibit-bibit berkualitas dari seluruh daerah di Indonesia. Hal ini, menjadi momentum baik bagi PBSI, untuk mencari potensi atlet siap bertarung di tingkat nasional untuk dijadikan pemain-pemain Tinmas bertarung di kancah internasional.

"Tapi, kita apresiasi PBSI. Ini layak ditiru. Ketegasannya sangat baik. Kita buruh regrenasi dan banyak atlet-atlet badminton untuk kancah dunia," kata Dito.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya