Penyebab Kekalahan Ganda Putri Indonesia
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Ganda putri Indonesia, Nadya Melati/Vita Marissa gagal meraih gelar juara di Djarum Indonesia Super Series Premium di Istora Bung Karno, Senayan Jakarta, Minggu 26 Juni 2011. Pasangan non unggulan ini tumbang dari pasangan China, Wang Xiaoli/Yu Yang 21-12 21-10 dalam tempo 27 menit.
Nadya sebagai anggota termuda menjadi pemain yang kerap diincar ganda China. Ini membuat pasangan Indonesia gampang kehilangan angka. Nadya pun mengaku merasakan demam panggung pada final kali ini.
"Saya lumayan demam panggung karena baru pertama kali tampil di pertandingan seperti ini, dalam suasana seramai ini," kata Nadya dalam jumpa pers seusai pertandingan. "Saya juga merasa ditekan karena memang yang paling jelek (penampilannya) ya saya," tambahnya.
Vita sebagai pemain senior juga mengakui kalau rekannya ini masih butuh banyak belajar. Sebab, dalam setahun kebersamaan mereka, lawan pasti sudah bisa mendeteksi siapa lawan terlemah dalam satu pasangan.
"Lawan sudah pasti menyerang pemain yang baru. Tapi, Nadya sudah berkembang banyak sekali," bela Vita sebagai pasangan Nadya.
Vita juga membeberkan prestasinya bersama Nadya di Indonesia Open 2011. Di mana mereka bisa mengatasi pasangan Taiwan yang juga unggulan 2, Cheng Wen Hsing/Chien Yu Chin di babak kedua.
"Target kami tampil di Olimpiade (2012). Sebelumnya kami akan ke Kejuaraan Dunia di London," kata Vita.
Meski mengakui kelemahannya, Nadya ternyata juga mendapat pujian dari Wang/Yu. Menurut pasangan China ini, Nadya memiliki kelebihan dibanding Vita.
"Dalam hal kecepatan, Nadya lebih baik. Ganda putri Indonesia jika bermain di sini (Jakarta) lebih percaya diri, teknik mereka juga bagus. Kami hari ini hanya beruntung saja," kata Yu Yang.