Commonwealth Bank Tournament of Champions 2011

Berdoa di Pura, Garrigues Bakal Sabet Juara?

Anabel Medina Garrigues
Sumber :
  • VIVAnews/Muhayati Faridatun

VIVAnews - Ritual berdoa di pura biasa dilakukan sebelum digelarnya laga pembuka turnamen tenis wanita Commonwealth Bank Tournament of Champions (CBTC).

Polisi Serahkan Selebgram Chandrika Chika ke BNNK Jaksel soal Kasus Narkoba, Mau Rehab?

Setahun lalu, petenis veteran Jepang, Kimiko Date-Krum bersama petenis asal Slovakia, Daniela Hantuchova terlihat begitu cantik dengan balutan kebaya putih dan kain khas Pulau Bali.

Diiringi alunan musik rendik--sejenis angklung--keduanya berjalan anggun memasuki Pura Taman Sari, Grand Hyatt Hotel Nusa Dua, Bali. Perbedaan keyakinan tak menghalangi Date-Krum dan Hantuchova mengikuti sembahyang persembahan untuk para Dewa, pujaan para penganut agama Hindu.

Selesaikan Persoalan Papua, Jusuf Kalla Beri Saran Begini ke Prabowo-Gibran

Kala itu, keduanya mulus mengalahkan rival masing-masing di perempatfinal. Hanya saja, Date-Krum disingkirkan Ana Ivanovic di semifinal, sedangkan Hantuchova harus merelakan tiket final pada Allysa Kleybanova.

Tahun ini, tepatnya Kamis 4 November 2011, Anabel Medina Garrigues adalah satu-satunya petenis yang bersembahyang di pura yang sama. Tak terbiasa mengenakan kain, petenis asal Spanyol ini kesulitan saat diminta duduk ala sinden.

Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag

Ia pun lebih nyaman duduk bersila dan khusyuk berdoa mengikuti arahan sang pandita. Namun entah apa yang dipanjatkannya, petenis 29 tahun ini mengaku hanya ingin berusaha menikmati setiap laga yang akan dilakoni.

Di perempat final, petenis peringkat 28 dunia ini memberikan perlawanan sengit terhadap Marion Bartoli, yang merupakan peringkat sembilan dunia dan menjadi unggul pertama di turnamen ini. Namun, Bartoli menyerah di awal set ketiga lantaran cedera parah di pergelangan kaki kanan.

Kejadian serupa kembali menghampiri rival Medina Garrigues di laga semifinal, Sabtu 5 November 2011, Sabine Lisicki. Petenis muda Jerman tersebut mundur di set ketiga game kelima, akibat cedera punggung.

Medina Garrigues mengamankan tiket final dan siap menantang sang juara bertahan, Ana Ivanovic. Perlu diingat, petenis cantik asal Serbia tersebut tidak mudah melewati laga perempat final melawan rival asal Italia, Roberta Vinci.

Di awal set kedua, Ivanovic mendapat perawatan fisioterapis akibat cedera pada pergelangan kaki kanan. Namun, cedera tak menghalangi performa dara 23 tahun ini dan terbukti mampu menundukkan Vinci dalam dua set langsung, 6-3 dan 6-3.

Ivanovic pun tampil prima di semifinal, saat menaklukkan rival asal Rusia, Nadia Petrova dalam laga straight set, 6-1 dan 7-5. Cedera Ivanovic terlihat membaik dan ia pun siap menghadapi Medina Garrgues di partai pamungkas, demi mempertahankan gelar juaranya.

Lantas, akankah cedera Ivanovic masih bersahabat di laga final, Minggu sore, 6 November 2011 nanti? Tentunya, ia mengimpikan trofi untuk kedua kalinya sebagai kado terindah di usia ke-24, yang tepat jatuh hari ini.

Ataukah berkah keberuntungan masih menaungi Medina Garrigues? Yang pasti, petenis 29 tahun ini merasa beruntung bisa mengikuti ritual di Pura Taman Sari. "Terima kasih untuk upacara pura (Kamis) kemarin," ucapnya, usai memastikan satu tiket final dalam genggaman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya