Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Perhelatan Piala Sudirman sudah semakin dekat atau tepatnya pada 10-17 Mei 2015. Tim Piala Sudirman Indonesia mendapatkan suntikan moral dari Menteri Pemuda dan Olahraga.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) telah mengumumkan skuad sementara Indonesia untuk menghadapi Piala Sudirman. Ditinjau dari susunan skuad, PBSI ternyata memunculkan beberapa pemain muda macam Firman Abdul Kholik, Kevin Sanjaya, dan Hanna Ramadini.
Keputusan ini kemudian menimbulkan pertanyaan, apakah dengan skuad seperti ini, Indonesia bisa meraih gelar juara? Mantan pebulutangkis nasional, Taufik Hidayat, coba menjawab pertanyaan tersebut.
"Jangan pernah remehkan anak muda. Dulu, saya pernah main di final saat Asian Games 1998 di Bangkok. Dan hasilnya, dapat emas. Pertanyaannya, apakah anak-anak muda ini berani? Jangan pesimistis. Kita harus percaya mereka mampu," kata Taufik dalam acara diskusi di kawasan Buncit, Jakarta Selatan.
Piala Sudirman sudah digelar sejak 1989. Di edisi pertama tersebut, Indonesia berhasil menjadi juara. Ironisnya, sejak saat itu, Indonesia belum meraih pencapaian terbaik lagi. Enam kali melaju ke final, perjuangan pasukan Merah Putih selalu kandas.
Padahal, Piala Sudirman digagas oleh Indonesia. Dan sejauh ini, Tiongkok menjadi pemegang trofi terbanyak, 9 kali.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mengaku miris melihat torehan buruk tersebut. Dia mengatakan, menjuarai Piala Sudirman tahun ini menjadi harga mati.
Demi memompa semangat para pemain, Imam berjanji untuk memberikan bonus. "Saya akan berikan satu bulan gaji saya jika Indonesia juara Piala Sudirman. Jujur, saya sangat mengharapkan Indonesia bisa membawa pulang Piala Sudirman," tegas Imam.
Piala Sudirman 2015 bakal digelar di Dongguan, Tiongkok, 10-17 Mei 2015. Indonesia bakal bersaing dengan Denmark dan Inggris di Grup 1C. (one)
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Jangan pernah remehkan anak muda. Dulu, saya pernah main di final saat Asian Games 1998 di Bangkok. Dan hasilnya, dapat emas. Pertanyaannya, apakah anak-anak muda ini berani? Jangan pesimistis. Kita harus percaya mereka mampu," kata Taufik dalam acara diskusi di kawasan Buncit, Jakarta Selatan.
