Lewat Laga Menegangkan, Tim Davis Indonesia Perpanjang Nafas

Petenis Indonesia, Sunu Wahyu Trijati (kiri) dan Christopher Rungkat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id
PB Pelti Gelar Turnamen Indonesia Men's Future 2016
- Christoper Rungkat menjadi senjata andalan bagi tim Piala Davis Indonesia pada babak kedua grup II Asia/Oceania melawan Pakistan di Tenis Outdoor Senayan, Jakarta, Rabu 15 Juli 2015. Indonesia akhirnya bisa memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 dari Pakistan.

Kejutan Lagi dari Tenis Olimpiade, Serena Williams Keok

Petenis yang akrab dipanggil Christo itu diturunkan dalam pertandingan ganda berpasangan dengan Sunu Wahyu Trijati. Mereka sukses menekuk perlawanan ganda Pakistan, Aqeel Khan dan Mohammad Akbar dengan skor 3-2.
Kejutan Besar Olimpiade, Djokovic Langsung Tersingkir


Dalam laga yang berlangsung menegangkan itu, pasangan Indonesia harus melalui momen-momen sulit. Pada set pertama mereka lebih dulu menyerah 4-6. Beruntung dengan ketenangan dan semangat yang baik, Christo/Sunu sukses mencuri kemenangan 7-5.


Indonesia berbalik unggul di set ketiga, permainan ciamik yang ditunjukkan Christo/Sunu berhasil membawa kemenangan dengan skor 6-3. Di set keempat, ganda Pakistan coba memberikan perlawanan sengit. Alhasil, laga mesti dilanjutkan ke set kelima setelah mereka menang 6-3 atas Crishto/Sunu.


Pada set penentuan, penonton yang hadir di tribun sempat dibuat panik. Pasalnya, Christo yang sebenarnya belum bisa diturunkan karena menderita cedera punggung mesti mendapatkan perawatan di tepi lapangan.


Saat itu Indonesia sedang memimpin dengan skor 2-0. Penonton sebagaian ada yang terdiam, dan ada pula yang berteriak memberikan semangat kepada petenis peringkat 522 dunia itu.


Setelah beberapa menit, Christo pun akhirnya bisa melanjutkan pertandingan. Dan yang tidak disangka, permainan usai mendapat perawatan justru semakin menggila. Indonesia akhirnya sukses menutup pertandingan yang berlangsung sekitar 4 jam 30 menit itu dengan kemenangan 6-3.


“Saya dan Sunu solid ya hari ini. Kami di SEA Games juga sempat mengalahkan pemain bagus. Tadi di set pertama kita memang belum klop, karena masih harus mencari ritme dan sedikit nervous,” ungkap Christo usai laga.


“Tapi kalau menurut saya, kunci kemenangan kami ada di return serve. Terlebih di set kelima, serve mereka tidak sebagus di set-set awal,” tambah dia.


Keunggulan petenis Indonesia juga diakui oleh lawannya. Menurut Aqeel, permainan ganda Indonesia sangatlah solid, sehingga membuat mereka kewalahan.


“Dalam pertandingan tadi kami memang mendapat banyak peluang, tetapi Indonesia bermain dengan sangat baik,” ujar dia.


Kemenangan ini membuka sedikit asa bagi Indonesia. Usai pada hari kemarin, dua petenis tunggal harus menelan kekalahan, kini tim yang dikomandoi oleh Roy Therik itu  hanya perlu bermain baik, dan merebut dua laga yang masih tersisa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya