- REUTERS/Mike Blake
VIVA.co.id - Sektor ganda campuran merupakan salah satu nomor yang paling bersinar di bulutangkis Indonesia. Berbagai gelar penting sudan pernah diraih wakil Indonesia, namun pencapaian terasa belum lengkap tanpa raihan medali emas Olimpiade.
Selama cabang bulutangkis dimainkan sejak Olimpiade Barcelona 1992, sudah enam medali emas diraih bulutangkis Indonesia. Sektor tunggal putra, tunggal putri dan ganda putra telah menyumbang medali emas.
Akan tetapi, dua wakil ganda campuran Indonesia selalu dihadang lawan kuat di final olimpiade. Pada Olimpiade Sydney 2000, pasangan Tri Kusharjanto/Minarti Timur dikalahkan oleh Zhang Jun/Gao Ling (China).
Sedangkan Liliyana Natsir/Nova Widianto di Olimpiade Beijing 2008, gagal meraih emas. Keduanya tumbang di partai final dari pasangan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung asal Korea Selatan.
(Baca juga: Perjalanan Sempurna Tontowi/Liliyana Meraih Emas Olimpiade)
Munculnya duet Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di tahun 2011 membuat pasangan ini menjadi harapan baru usai Nova pensiun. Prestasi cemerlang sepanjang tahun 2011-2012 ternyata belum mengantarkan mereka menuju emas olimpiade di Olimpiade London 2012.
Ternyata buah kerja keras Tontowi/Liliyana terbayar di Olimpiade Rio 2016. Pasangan ini melaju sempurna sejak penyisihan grup hingga final, dengan tak pernah kehilangan satu game pun.
“Puji Tuhan, kami sangat bersyukur dengan emas yang dipersembahkan oleh Tontowi/Liliyana. Saya ucapkan terima kasih kepada Tontowi/Liliyana, dua olimpiade tim ganda campuran dapat perak, kali ini emas di Tontowi/Liliyana,” ujar pelatih Tontowi/Liliyana, Richard Mainaky.
“Penampilan Tontowi/Liliyana memang bagus, mereka bermain konsisten dari angka pertama. Jujur, mereka memang sangat siap. Kita lihat saja dari babak semifinal, kemenangan atas unggulan pertama (Zhang Nan/Zhao Yunlei), menggambarkan mereka adalah calon kuat untuk juara, dengan catatan mereka tidak lengah,” lanjut dia.
Richard juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada masyarakat Indonesia yang sudah mendukung dan mendoakan Tontowi/Liliyana dalam meraih medali emas ke Tanah Air. Tak lupa ucapan terima kasih Richard kepada mantan pasangan main Liliyana, yaitu Nova.
“Kemenangan ini bukan karena saya saja sebagai pelatih, tetapi juga dukungan dari asisten pelatih, Nova. Dia sangat membantu saya dengan tulus, dia bantu saya sampai capek, makanya saya mau dia ikut ke sini (Rio). Terima kasih juga kepada PBSI dan semua tim support atas dukungannya yang luar biasa,” kata Richard di situs resmi PBSI.
(ren)