- http://badmintonindonesia.org/
VIVA.co.id - Sejumlah turnamen dan kejuaraan bulutangkis bergengsi akan tersaji pada tahun 2017. Salah satu yang akan paling menjadi perhatian adalah ajang Piala Sudirman di Australia pada 21-28 Mei 2017 mendatang.
Gelar ajang beregu campuran tersebut kerap menjadi bidikan berbagai negara kuat bulutangkis karena pamornya sebagai kejuaraan yang mempertandingan semua sektor permainan dalam sebuah tim.
Dalam hal ini, Indonesia sebagai negara pencetus lahirnya turnamen tersebut justru baru merasakan sekali menggenggam trofi yang dipertandingan 2 tahunan tersebut. Dan pada 2017 kali ini, akankah skuat Merah Putih dapat memulangkan kembali trofi yang didedikasikan untuk tokoh bulutangkis nasional, Dick Sudirman itu setelah 28 tahun terbang ke nageri Korea Selatan dan China.
Sayangnya, pada perhelatan 2017 kali ini PBSI justru hanya menargetkan bisa lolos ke babak semifinal. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PP PBSI, Susy Susanti.
Dihubungi VIVA.co.id, Selasa 27 Desember 2016, ratu bulutangkis Tanah Air tersebut hanya bisa mematok target semifinal untuk pencapaian armada Pelatnas Cipayung.
"Saya kira lolos semifinal jadi target yang realisitis dalam situasi saat ini. Kami sadar bahwa untuk nomor tungal putra dan putri tim kita harus bekerja keras, belum lagi sektor ganda putri pasca operasi lutut Nitya Krishinda," ujar Susy.
"Praktis, kita akan mengandalkan sektor ganda putra dan campuran untuk bisa hitungan-hitungan raihan poin. Tapi saya berharap ada progres positif mulai awal tahun ini dari tiga sektor lainnya agar dapat juga diandalkan mendulang angka," tambahnya.
Sepanjang sejarah, Indonesia baru sekali merebut trofi Piala Sudirman yakni pada perhelatan perdana tahun 1989 di hadapan publik Istora Senayan, Jakarta.
