Daftar Pemain yang Terdegradasi dari Pelatnas Cipayung

Latihan pebulutangkis Pelatnas PBSI.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Memasuki tahun 2018, PBSI menerbitkan keputusan terkait program promosi dan degradasi skuat Pelatnas Cipayung. Nama-nama atlet penghuni pelatnas pun telah dirilis berdasarkan Surat Keputusan dengan nomor SKEP/070/0.3/XII/2017 tentang Promosi Atlet Bulutangkis untuk Masuk Pelatnas PBSI Tahun 2018.

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Daftar pemain kelas utama tak banyak mengalami perubahan dan masih diisi oleh pemain-pemain ternama. Sebut saja Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Greysia Polii, Jonatan Christie dan sebagainya. 

Seleksi atlet pelatnas melalui promosi dan degradasi merupakan program tahunan yang biasa dilakukan PBSI. Di akhir tahun, atlet dipulangkan ke klub masing-masing, beberapa di antaranya akan dipanggil kembali ke Pelatnas, sesuai keputusan tim bidang Pembinaan dan Prestasi yang telah melakukan evaluasi dalam setahun bersama tim pelatih.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

Terdapat ketentuan baru dalam sistem pembinaan atlet penghuni Pelatnas yang mulai diberlakukan tahun depan. Pertama adalah atlet-atlet yang tertera di SK sebagai atlet pelatnas yang seluruh pembiayaan latihan dan pertandingan selama setahun akan dibiayai oleh PBSI.

Kedua, atlet dengan SK Pemantauan, di mana pembiayaan pelatihan dan pertandingan akan dibiayai oleh PBSI selama enam bulan kemudian dipantau dan dievaluasi prestasinya. Jika tak memenuhi target maka statusnya akan berubah menjadi pemain magang atau bahkan dipulangkan ke klub masing-masing (degradasi).

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022

Ketiga, pemain magang yang seluruh pembiayaan latihan dan pertandingan dibiayai oleh klub masing-masing. Pemain magang pun dievaluasi penampilannya selama enam bulan, kecuali jika indisipliner, dapat dipulangkan ke klub sewaktu-waktu. Jika berprestasi akan naik menjadi pemain dengan SK Pemantauan.

Jumlah atlet penghuni pelatnas tahun depan juga mengalami peningkatan menjadi 104 atlet dari 89 atlet di tahun 2017. Sebanyak 15 atlet dipulangkan ke klub masing-masing.

“Tahun depan memang akan ada perubahan. Dari segi kuota, tidak akan jauh berbeda, tapi status yang akan berbeda. Kalau yang ragu-ragu, saya enggak mau masukkan ke dalam SK tetap. Magang kan bisa berapa bulan. Penilaiannya bukan cuma potensi, tapi lihat attitude, kemauan dan progres kalau di pelatnas seperti apa?” ungkap Kabid Binpres PP PBSI, Susy Susanti yang dilansir rilis resmi.

“Kalau sudah di daftar SK tetap, merasa sudah di zona nyaman paling tidak setahun, ini yang saya tidak mau. Jadi mungkin di sini akan ada perbaikan, bukan mau seenaknya, tapi saya mau yang jadi penghuni pelatnas itu adalah yang terbaik, sesuai dengan kriteria yang kami butuh,” tambah Susy.

Berikut daftat atlet yang dipulangkan ke klub :

Tunggal Putra: Muhammad Bayu Pangisthu (Djarum Kudus), Enzi Shafira (Mutiara Cardinal Bandung), Krishna Adi Nugraha (Jaya Raya Jakarta), Vega Vio Nirwanda (Mutiara Cardinal Bandung), Ramadhani Muhammad Zulkifli (Djarum Kudus)

Tunggal Putri: Isra Faradila (Exist Jakarta), Ghaida Nurul Ghaniyu (Djarum Kudus), Eprilia Mega Ayu Swastika (Exist Jakarta), Savira Sandradewi (Djarum Kudus), Gabriela Meilani Moningka (Jaya Raya Jakarta)

Ganda Putra: Kenas Adi Haryanto (Djarum Kudus)

Ganda Putri: Tiara Rosalia Nuraidah (Mutiara Cardinal Bandung), Nisak Puji Lestari (Mutiara Cardinal Bandung), Ramadhani Hastiyanti Putri (Djarum Kudus)

Ganda Campuran: Shela Devi Aulia (Jaya Raya Jakarta)

(ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya