Persiapan Istora Jelang Indonesia Masters 2018

Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir Berlatih di Istora Jelang Indonesia Open 2015
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Arena Istora Senayan akan kembali jadi gelanggang serunya gelaran turnamen bulutangkis kelas dunia, usai tahun lalu absen digunakan karena proses renovasi jelang Asian Games 2018. Kini kesiapan Istora hampir mendekati seratus persen untuk digunakan kembali dalam ajang Daihatsu Indonesia Masters 2018 pada 23-28 Januari 2018 mendatang.

Wakil Jepang Tantang Kevin/Marcus di Final Indonesia Masters 2021

Jelang kejuaraan, panitia pelaksana melakukan uji coba lapangan pada Jumat 12 Januari 2018, Diaman sejumlah atlet-atlet klub mencoba dua lapangan yang baru disetting untuk uji coba kemarin. Tiga aspek utama menjadi fokus panpel dalam uji coba, diantaranya flooring (karpet dan lantai dasar lapangan), lighting (pencahayaan lapangan) dan kondisi angin di lapangan.

“Setelah ditest beberapa atlet, memang masih perlu penyesuaian lagi, terutama dari kondisi arah angin. Walaupun tidak terlalu mengganggu seperti yang kami khawatirkan di awal,” ujar Achmad Budiharto, Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Masters 2018, dikutip rilis resmi PBSI.

Akhir Bulan Ini Akan Diramaikan Indonesia Masters dan Indonesia Open

“Istora adalah arena yang jadi ikon dan sangat dicintai penggemar bulutangkis. Tetapi Istora memang sangat butuh perbaikan untuk memenuhi ekspektasi sebagai venue olahraga terkini. Perbaikan ini telah menjadikan Istora memenuhi harapan tersebut, kami menanti momen-momen bersejarah selanjutnya di Istora,” ungkap Darren Parks, Events Director Badminton World Federation (BWF).

Perbaikan Istora tentunya membuat stadion ini jauh lebih baik. Selain dari pengaturan tempat duduk penonton yang kini menjadi single seating yang tentunya menjadi lebih nyaman, pencahayaan stadion juga semakin baik dengan penggunaan jenis lampu LED.

Greysia/Apriyani Tak Menyangka Juara Indonesia Masters 2020

“Jenis lampu yang dipakai ini adalah LED, tidak ada heating. Walaupun sudah 2000 lumens, tetapi tidak panas, akan membuat pemain lebih nyaman. Di JCC kemarin, kami pakai 1200 lumens tetapi pemain sudah merasa gerah, karena jenis lampunya berbeda. LED terangnya oke dan tidak panas,” ujar Budiharto.

“Mudah-mudahan tidak perlu khawatir bocor lagi. Kebocoran ini memang menjadi momok buat gedung-gedung lama, karena stadion yang bocor pasti akan mengganggu jalannya pertandingan,” tambah Budiharto yang juga mengatakan bahwa persiapan Istora sudah mencapai 95 persen jelang Indonesia Masters 2018.

Budiharto juga bersyukur bahwa bulutangkis mendapat dua kesempatan jajal Istora sebelum Asian Games 2018 nanti. Selain Indonesia Masters 2018, ajang Indonesia Open Level 2- BWF World Tour Super 1000 juga akan dilangsungkan di Istora pada Juli mendatang.

Indonesia Masters 2018 adalah event road to Asian Games 2018, namun berbeda dengan test event. Seperti dijelaskan Budiharto, test event Asian Games 2018 memiliki ketentuan-ketentuan yang lebih kompleks.
 
“Test event itu harus divisualisasikan seperti pelaksanaan event itu sendiri. Artinya kalau Asian Games itu ada nomor beregu dan perorangan, berarti harus dilaksanakan, termasuk fasilitas pendukung seperti athlete village, sistem katering, transportasi, sudah harus mensimulasikan semua, termasuk komitmen dengan sponsor,” jelas Budiharto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya