Deretan Gelar Prestius Jadi Target Prioritas PBSI Tahun 2018

Ganda putra Indonesia, Kevin/Marcus juara di BWF Superseries Finals 2017
Sumber :
  • badmintonindonesia.org

VIVA – Mengawali tahun 2018, PBSI membidik sejumlah target prioritas utamanya yakni delapan kejuaraan bergengsi. Ajang Badminton Asia Team Championships yang juga sekaligus ajang kualifikasi Piala Thomas dan Uber 2018 juga masuk dalam incaran induk cabor tepok bulu angsa tersebut.

Tragis, Penghancur Raja Bulutangkis Gagal Juara German Open 2022

Ada pun turnamen lainnya yang jadi fokus pencapaian tahun ini ialah kejuaraan bergengsi tertua di dunia, All England BWF World Tour Super 1000 pada Maret mendatang. Indonesia memang punya catatan gemilang di turnamen ini, dimana tahun lalu pasangan fenomenal Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon sukses naik podium tertinggi.

Baca juga: Loloskan 4 Wakil, Skuat Cipayung Siap Lanjutkan Kejutan
 
Pada bulan Mei, akan ada kejuaraan beregu putra dan putri yang memperebutkan Piala Thomas dan Piala Uber 2018. Digelar di Bangkok, Thailand, perebutan Piala Thomas dan Uber dipastikan menjadi kompetisi yang sangat menarik.
 
Kejuaraan Dunia tentunya tak lewat dari daftar target utama. Satu gelar yang diraih Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada tahun lalu, diharapkan dapat diulang kembali dalam ajang yang tahun ini dihelat di Nanjing, China.
 
Tim bulutangkis Indonesia juga bakal mendapat tugas penting di ajang Asian Games 2018. Pesta olahraga se Asia ini bukan cuma punya gengsi tersendiri, namun Asian Games kali ini digelar di kandang sendiri. Dua medali emas yang disumbang bulutangkis pada empat tahun lalu di Incheon, diharap dapat diraih lagi oleh tim Merah Putih.
 
“Kami paham akan tugas yang diberikan kepada tim bulutangkis, kami punya tanggung jawab. Kami pun ingin memberikan sumbangsih medali. Empat tahun lalu kami dapat dua medali emas, tahun ini setidaknya sama, kalau bisa lebih banyak lagi,” ungkap Susy Susanti, Kabid Binpres PP PBSI dalam rilis resminya.
 
Tiga prioritas selanjutnya datang dari kelas junior. Dijabarkan Susy, PBSI akan fokus pada tiga turnamen junior yaitu Asia Junior Championships, World Junior Championships serta Youth Olympic.
 
“Harapan kami di 2018, bukan cuma konsisten, tapi kami mau meningkatkan lagi. Pembinaan juga lebih baik, regenerasi lebih baik, salah satunya dengan menetapkan sistem SK, Pemantauan dan Magang,” jelas Susy.
 
“Saya tidak mau atlet-atlet dalam zona nyaman, tujuan akhir mereka kan bukan masuk pelatnas, tapi masih ada lagi tugas lain. Tetapi kalau dipantau mereka akan lebih mawas diri dan lebih bersaing, ada kesempatan kenapa tidak digunakan lebih baik,” tambahnya.
 
Menilai hasil capaian di 2017, Susy mengaku bersyukur dengan 38 gelar yang diraih tim Indonesia mulai dari level internasional series hingga super series premier. Namun lebih lanjut Susy mengatakan, prestasi ini harus dijadikan pelecut semangat agar tim bulutangkis Indonesia lebih kerja keras di tahun 2018. (ren)

Tragis, Raja Bulutangkis Dunia Tersingkir dari German Open 2022
Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai

Penghancur Praveen/Melati Juara German Open 2022, China Hancur Lebur

Penghancur Praveen/Melati, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai tampil mengerikan di final German Open 2022. China dibikin hancur lebur.

img_title
VIVA.co.id
14 Maret 2022