Eksekutif Kok Perilaku Kelas Ekonomi

Ilustrasi eksekutif
Ilustrasi eksekutif
Sumber :
  • Halomoney.

7.Di Kapal, Kami semua DISURUH turun dan naik ke galangan sebab Bis katanya AC mau dimatiin dan Lampu dipadamkan. Yang lucu, tepat di sebelah kiri ada Bus Lorena juga dan kondisinya Lampu menyala, AC di hidupkan dan Video dinyalakan. 10 tahun yang lalu sih memang seperti itu. Sewaktu saya bilang, istri saya HAMIL BESAR dan mau stay di Bus, kenek dan sopir bilang “terserah kalau mau kepanasan”. Saya akhirnya turun, melewati bis-bis dan bau asap yang menyengat dan sampai juga di pinggir utk naik tangga ke atas. Melihat undak-undak tangga ke atas kapal yang sangat banyak, istri saya tidak sanggup dan memilih kembali ke Bus apapun resikonya. Kami akhirnya masuk kembali ke Bus dan AC dimatikan. Sempat dihidupkan sebentar oleh awak. Sungguh tidak berpri kemanusiaan! Untuk bukti, saya sudah mengambil foto bus Lorena di sebelah kiri yang penumpangnya nyaman tidur di Bis tidak perlu DIUSIR dan dimatikan AC nya.

8.Pada perjalanan antara Jakarta Bogor, setelah menurunkan penumpang jakarta di pool di Kampung Rambutan dan Lebak Bulus, tingkah awak Bus makin menunjukkan “kelas”nya. Dihadapan penumpang yang ada anak kecil, perempuan, muslimah, dst awak menyetel Video Goyang Dangdut Erotis!

9.Sambil dangdutan pornoaksi tersebut, si Sopir juga MEROKOK di dalam Bis yang Full AC. Tidak lupa geleng2 kepala menikmati musik.. 10 tahun lalu, saya mendengarkan alunan musik instrumental bila malam, film berkualitas Hollywood dan musik-musik ngetop. Paling tidak, musik Sunda ketika bis bergerak keluar dari Kota Bogor.. Saat ini, memang televisi sudah LCD Flat, audio-video system udah keren tapi yang ditampilkan jauh dari eksekutif, malah kelas bawah.. Bahkan kelas bawah pun saya rasa berpikir 1000 kali untuk menyetel video erotis!
Berani taruhan?

Sembilan poin diatas cukup bagi saya untuk mengatakan tepat sekali jika Lorena di tinggalkan oleh Pelanggan-pelanggannya. Bukan karena armada lain yang lebih kompetitif saja, namun juga Lorena yang tarif EKSEKUTIF layanan tidak lebih baik dari  Bus yang melayani rute kampung ke kampung. Sorry to Say tapi itu kenyataan.

Silakan Otoritas Lorena cross-check, saya punya bukti foto maupun keterangan saksi mata yang cukup banyak, walau mungkin cuma saya yang berani pasang badan untuk kebobrokan layanan ini. Kalau saya turun di Pool, sudah saya niatkan untuk langsung ketemu manajer Lorena. Tapi saya turun tidak di pool Bogor sehingga komplain mau tidak mau saya sampaikan denganc ara ini.

Manajemen Lorena, Anda juga punya hak jawab di media ini dan saya dengan lapang hati hanya menuliskan “Perbandingan Kualitas” antara Lorena dulu dan sekarang. Tidak ada tuduhan pencemaran nama baik, dan tidak ada tendensius terkecuali pengalaman saya pribadi.
(Unggul S, Penumpang Bus Lorena)