Berita Terbaru Chatib basri

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani diisukan oleh Ekonom Senior Indef, Faisal Basri sebagai menteri yang paling siap mundur dari Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mantan Menteri Keuangan RI, Chatib Basri menyampaikan kenangannya tentang ekonom yang juga mantan menteri Prof. Dr. Ir. H. Rizal Ramli.

Mantan Menkeu RI, Chatib Basri menilai bahwa inflasi dengan ketenagakerjaan memiliki hubungan yang kuat, sebagai salah satu faktor yang menggerakan roda ekonomi saat ini.

Mata uang Amerika Serikat (AS) dolar, saat ini terus menguat. Penguatan dolar tersebut membuat sejumlah mata uang di negara lainnya melemah, termasuk nilai tukar rupiah.

Chatib Basri menegaskan, bahwa pembiayaan global tidak sepenuhnya memberikan keamanan dari pandemi COVID-19 dan masih terfragmentasi, inefisien, serta tidak diperkirakan.

Menurut mantan menkeu Chatib Basri, sikap pesimis akan dinamika ekonomi di tengah ancaman resesi memengaruhi aktivitas investor hingga konsumen dan bisa perburuk keadaan.

Chatib mengatakan, dampak dari resesi global yang akan terkena kepada RI ada pada dua jalur. Pertama, jalur perdagangan dan kedua jalur keuangan.

Chatib Basri memperkirakan belanja kampanye dan politik sepanjang 2023 tersebut tak lantas dapat meredam dampak resesi global, dan terhadap seluruh perekonomian nasional.

jika transparansi sistem keuangan Indonesia kredibilitasnya sudah meningkat dengan bergabung ke FATF, maka ruang gerak koruptor semakin sempit dan terbatas.

Menteri Keuangan RI periode 2013-2014, Chatib Basri mengungkapkan keuntungan Indonesia menjadi anggota Financial Action Task Force (FATF).

Chatib Basri mengatakan, aliran investasi asing ke pasar keuangan Indonesia hingga kini disebut masih cukup kuat.

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, pemerintah perlu mengantisipasi kenaikan harga Pertamax. Sebab akan banyak orang bermigrasi ke Pertalite.