Berita Terbaru Dart

NASA has discovered something unusual about the Asteroid Dimorphos system. Its parent, Didymos can spew rocks into space with every rotation.

Baru-baru ini, ilmuwan menemukan keanehan pada sistem Dimorphos. Asteroid Didymos diketahui mampu memuntahkan batu ke luar angkasa di setiap rotasinya.

About five months after deliberately crashing a rocket into a distant asteroid, NASA claims to be bringing good news that the mission was claimed to be a great success...

Sekitar lima bulan setelah dengan sengaja menabrakkan roket ke asteroid yang jauh, NASA mengaku membawa kabar baik bahwa misi itu diklaim sukses besar. Benarkah demikian?

Tabrakan seperti ini dijamin enggak bikin celaka. Tabrakan yang dimaksud adalah Asteroid Dimorphos dengan wahana tanpa awak bernama DART milik NASA.

Dua hari setelah ditabrak pesawat ruang angkasa NASA Double Asteroid Redirection Test (DART), asteroid Dimorphos memiliki ekor puing-puing bercahaya.

Sebuah teleskop di Chili berhasil mencitrakan gumpalan besar yang diciptakan oleh tabrakan antara pesawat ruang angkasa DART NASA dan Asteroid Dimorphos.

Pesawat ruang angkasa DART dari Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) telah jatuh setelah menabrak asteroid Dimorphos. Pemandangan terakhirnya begitu menakjubkan.

NASA akan segera melakukan misi pertahanan planet yang pertama di dunia dengan menabrak bulan Dimorphos yang mengikuti asteroid Didymos.

Misi asteroid DART milik NASA akan menabrakkan pesawat ruang angkasa ke bulan kecil yang mengikuti asteroid Didymos.

Dua minggu lagi NASA akan menorehkan sejarah. Hal ini datang dari misi Double Asteroid Redirection Test (DART) yang akan menabrak Asteroid Dimorphos.

Ilmuwan John Womersley dari University of Oxford menyebut meledakkan asteroid besar yang terbang dekat Bumi justru akan tetap berbahaya untuk Bumi.