Berita Terbaru Flpp

Presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto dalam kampanyenya berjanji akan membangun 3 juta rumah per tahun bagi masyarakat yang belum mempunyai rumah.

BTN berharap bisa mendapat tambahan dana guna mencapai target pembiayaan rumah KPR subsidi pada 2024 tersebut.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan terus berupaya untuk memenuhi amanat undang-undang, dalam rangka memenuhi kebutuhan rumah dan hunian rakyat.

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengalokasikan dana bantuan pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

BP Tapera mencatat, realisasi penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) per September 2023 mencapai 166.883 unit.

Pemerintah telah mengalokasikan investasi program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp 108,5 triliun sejak tahun 2010. Bagaimana realisasinya?

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berkolaborasi dengan Badan Pengelolaan Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) meluncurkan fasilitas pembiayaan perumahan subsidi.

Akad massal BTN pada Juni ini meliputi KPR Subsidi, KPR Nonsubsidi dan pembiayaan syariah.

Peluang pembiayaan sektor perumahan masih sangat besar untuk dikembangkan. Apalagi, Pemerintah membidik target rasio keterhunian rumah capai 100 persen pada 2045.

Pemerintah dalam hal ini terus melakukan berbagai upaya menyediakan hunian yang layak dan terjangkau untuk masyarakat. Salah satunya guna menekan backlog.

BTN pun meminta diperlukan adanya alokasi kuota KPR itu diberikan ke perusahaan agar penyaluran dan kualitas hunian dapat berjalan lebih optimal dan sesuai dengan tujuan.

Menurut BTN, 47 persen milenial yang belum memiliki rumah merupakan potensi sangat besar dan menjadi salah satu captive market pengembangan properti Indonesia ke depan.