Berita Terbaru Gejala stroke

Selain insomnia, risiko penyakit stroke juga bisa disebabkan oleh banyak hal seperti obesitas, gaya hidup, kurang bergerak, pola makan yang buruk, hipertensi, dan lainnya

Dalam penyakit stroke terdapat istilah ‘Time is Brain’ dan ‘Golden Hour’. Dokter spesialis saraf di RS Siloam TB Simatupang, dr, Peter Gunawan Ng, Sp.S beri penjelasan.

Di Indonesia, data dari Kementerian Kesehatan di tahun 2018, prevalensi stroke berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur lebih dari 15 tahun sebesar 10,9 persen.

Stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak berkurang karena penyumbatan atau ketika pembuluh darah di otak pecah. Serangan stroke dapat terjadi secara tiba-tiba.

ntuk menghindari dampak fatal itu, dokter Kurniawan menegaskan penanganan stroke dapat ditangani dengan tepat oleh tenaga kesehatan asal dideteksi dalam waktu cepat.

Cara mendeteksi gejala stroke ada empat cara. Gejala stroke dapat tergantung dari bagian otak yang terserang dan dapat mengganggu fungsi tubuh tertentu.

Gejala stroke bervariasi setiap orang. Tanda umum bisa dilihat dari wajah yang tak bisa tersenyum, mati rasa di lengan, kesulitan memahami perkataan, dan lainnya.

Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.

Stroke merupakan salah satu penyakit yang berbahaya lantaran dapat merenggut nyawa penderitanya bila tak ditangani dengan tepat.

Hipertensi merupakan gejala stroke di seluruh dunia.

Gejala-gejala stroke ini sering diabaikan. Apa saja?

Anda pun harus tahu ciri dan gejala stroke.