Berita Terbaru Nasi putih

Rasa kantuk selama menjalani ibadah puasa sering melanda. Terlebih jika sudah memasuki waktu siang hari menuju sore hari. Benarkah karena terlalu banyak konsumsi nasi?

Konsumsi karbohidrat dalam jumlah besar diyakini dapat membuat tubuh menjadi lebih kuat selama menjalani ibadah puasa Ramadhan. Tapi faktanya, ternyata tak demikian.

Dewasa ini banyak orang yang mulai menyadari pentingnya mengatur pola makan hidup sehat hingga menghindari makanan tertentu yang kurang baik bagi tubuh.

Diabetes atau penyakit gula masuk 3 besar penyakit yang mematikan di Indonesia. Diabetes sendiri ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga ngantuk

Mengkonsumsi nasi hangat atau panas disebut-sebut bisa berbahaya untuk kesehatan. Bahkan bisa memicu kadar gula darah tinggi. Benarkah demikian? Yuk simak penjelasannya!

Nasi putih adalah makanan pokok yang umumnya dikonsumsi di seluruh dunia, terutama di banyak negara Asia. kali ini VIVA akan membagikan mitos ini dan fakta nasi gula.

Mengurangi jumlah kalori seperti nasi sering dilakukan. Nasi putih kerap disebut-sebut sebagai biang kerok gula darah meningkat hingga memicu obesitas dan diabetes.

Penyebab diabetes tergantung pada jenis yang diderita, tetapi jenis diabetes apapun akan menyebabkan glukosa berlebih di dalam darah yang bisa memicu berbagai penyakit.

Nasi putih yang suhunya tak lagi panas lebih dianjurkan bagi penyandang diabetes karena gula di dalamnya lebih rendah. Dengan begitu dapat menghindari kenaikan gula darah

Agar-agar polos tanpa rasa dapat dimasukkan ke dalam nasi putih saat dimasak dan diolah. Dengan begitu, seratnya bisa bertambah sehingga saluran pencernaan lebih sehat.

Zaidul Akbar menjelaskan penting mengonsumsi makan, makanan seimbang seperti protein. Ada juga yang sebaiknya dihindari.

Mi instan menjadi salah satu makanan yang digemari masyarakat. Salah satu alasannya lantaran rasanya yang gurih serta proses memasaknya yang terbilang cukup mudah.