Berita Terbaru Pinjol

Penting untuk diketahui bahwa tidak semua layanan pinjaman online memiliki izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Apa risikonya?

Pinjaman online semakin marak di Indonesia. Di tengah menjamurnya layanan finansial ini, penting bagi masyarakat untuk bijak dalam memilih platform yang legal.

Masyarakat Indonesia tampaknya semakin menunjukkan ketertarikan dalam menggunakan fasilitas finansial modern seperti pinjol dan paylater.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, masyarakat yang melakukan pinjaman melalui fintech peer to peer (P2P) lending telah mencapai Rp 72,03 triliun pada Agustus 2024.

Setelah memutuskan mengambil pinjaman online, langkah berikutnya yang tak kalah penting adalah bagaimana cara melunasinya dan mengelola keuangan agar tak terjerat utang.

Namun, jika tidak dikelola dengan baik, pinjaman online bisa menjadi beban finansial yang berat karena bunga dan biaya yang terus bertambah.

Di balik kemudahan pinjaman online, ada risiko besar yang mengintai, yaitu bunganya yang tinggi. Apalagi jika Anda terjebak dengan pinjaman online ilegal.

Yuk, kita bahas lima perbedaan utama antara keduanya, agar kamu bisa mengambil keputusan yang lebih bijak dan tepat untuk kebutuhanmu!

Pinjaman online biasanya menawarkan dua jenis tenor, yaitu tenor pendek dan tenor panjang. Mana yang lebih hemat dan menguntungkan?

Ketika Anda mengambil pinjaman online (pinjol), salah satu hal yang perlu Anda perhatikan adalah data pribadi Anda.

Menghadapi debt collector pinjaman online saat mengalami keterlambatan pembayaran, tentu menjadi pengalaman mendebarkan. Apalagi, jika sudah menagih ke rumah.

Bagi pengguna pinjaman online, penting untuk memahami bahwa riwayat pembayaran dan pengelolaan utang akan memengaruhi skor kredit.