Berita Terbaru Prostitusi online

Kasus eksploitasi anak untuk dijadikan pekerja seks komersial atau PSK melalui media sosial yakni X (sebelumnya twitter) dan Telegram, berhasil dibongkar oleh kepolisian.

Imigrasi Kelas I khusus non TPI Jakarta Barat mengungkap dan menangkap enam orang warga negara asing (WNA) asal Vietnam dan Tiongkok (China) yang mela

Ketua KPAI Ai Maryati Sholihah mengatakan Indonesia masih menghadapi masalah situasi pekerja anak dan sekitar 1,14 juta anak terlibat dalam situasi tersebut.

Dalam sehari, para ABG itu dipaksa sebagai PSK untuk melayani 10-20 Lelaki hidung belang. Yeyen sang mucikari dan 6 joki dibekuk.

Mucikari muda itu diringkus karena terbukti melakukan praktik prostitusi online via WhatsApp.

Selain mucikari NS yang ditangkap, dua PSK muda juga turut diamankan polisi. Barang bukti uang tunai hingga kondom diamankan.

Selain ditangkap, pemilik Salon Oma juga sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pelaku menawari pekerjaan, tempat tinggal, hingga uang untuk para ABG yang jadi open BO.

Parahnya, dari tarif Rp350 ribu, gadis ABG hanya dapat Rp50 ribu. Empat pelaku mucikari ini ambil untung Rp300 ribu.

Mami Icha ditetapkan jadi tersangka terkait kasus  prostitusi dengan mengeksploitasi anak di bawah umur. Mami Icha sudah ditahan.

Empat PSK muda itu ditemani dua wanita yang berperan sebagai mucikari. Mereka diamankan di tiga tempat berbeda saat beraksi menawarkan jasa esek-esek.

Dua PSK asal luar negeri dengan masing masing inisial RZ asal Uzbekistan dan MBS asal Maroko tertangkap oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non-TPI Jakarta Barat.

IW, wanita berusia 23 tahun bersama dengan pasangan kencannya EM (24) diamankan petugas di sebuah kontrakan di Kelurahan Sumur Pacing, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.