Dedeh Rosidah

Mamah Dedeh
Sumber :
  • VIVAnews/ Gestina Rachmawati

VIVA.co.id – Dedeh Rosidah sering dikenal dengan panggilan Mama Dedeh. Ia lahir di Ciamis, 5 Agustus 1951. Mama Dedeh adalan anak seorang kiai bernama Sujai. Ia menikah dengan Syarifuddin yang juga anak kiai asal Betawi KH.Hasan Basri. Dari pernikahannya dikaruniai empat orang anak.

Usia Kepala 6 Mamah Dedeh Tetap Bugar, Apa Rahasianya?

Masa kecil dan remajanya ia habiskan di kota kelahirannya. Ia besar dalam lingkungan agama yang ketat. Ayahnya seorang kiai. Tak heran bila Mama Dedeh dan saudaranya melakoni seperti ayahnya berceramah sejak kecil. Saat usia SD, Mama Dedeh kadang mengisi ceramah-ceramah pengajian di kampung.

Lulus SMP, ia meneruskan sekolah pendidikan guru agama (PGA) yang tidak terlalu jauh dengan kegiatan ayahnya sebagai penceramah. Pdahal ia bercita-cita ingin menjadi pelukis. Untuk meneruskan kegiatan ayahnya, Mama Dedeh dikirim ayahnya kuliah ke Jakarta pada usia 17 tahun. Pada tahun 1968 itulah ia tinggal di Asrama putri Institut Agama Islam Negeri (kini menjadi Universitas Islam Negeri) Syarief Hidayatullah. Ia mengambil Fakultas Tarbiyah (pendidikan).

Audiensi dengan Gemahbudhi, Wapres Gibran Dukung Agenda Anjangsana Kebangsaan di Jambi

Kebiasan berceramah tetap ia lakukan saat menjadi mahasiswa. Saat saat sabtu minggu libur, ia keluar asrama bersama teman-temanya berceramah di sekitar Ciputat, Cireunde, dan Pondok Cabe, Jakarta. Memasuki kuliah tahun ketiga, pada tahun 1970, usia 19 tahun, ia menikah dengan kakak kelasnya Syarifuddin. Ia jalani kuliah meskipun sudah berumah tangga dan tetap tinggal di asrama.

Setelah selesai kuliah, ia tinggal bersama suaminya di rumah mertuanya di Tanah Abang, Jakarta. Di sini pun bercermah. Setelah lima tahun di sana, ia pindah ke Depok. Beradaptasi dengan lingkungan baru bukan hal yang sulit baginya. Ia bahkan diminta untuk mengisi acara pengaian di lingkungannya. Seiring perjalanan waktu, ia pun berceramah dari RW ke RW hingga antar kampung. Tak hanya itu, ia juga mengangkat anak asuh untuk disekolahkan. Namanya mulai dikenal di sekitar Jabotabek.

5 Kebiasaan Sehat untuk Mencegah Penyakit Kronis

Pada tahun 1994, aktor Benyamin Sueb pemilik radio betawi Bens Radio meminta Mama Dedeh mengisi program Ngaji setiap hari Jumat. Nama Mama Dedeh masuk ke sini, karena salah satu anak asuhnya yang bekerja di radio ini mengusulkannya ke Benyamin Sueb yang sedang mencari penceramah perempuan.

Mama Dedeh mulai siaran di Radio. Gaya khasnya yang ceplas-ceplos mirip dengan karakter Bens Radio mendapat respon yang bagus dari pendengar radio. Dari situlah stasiun televisi Indosiar mengenal dan memintanya mengisi program Mamah dan Aa.

Pada tahun 2007, awal Mama Dedeh dikontrak Indosiar. Sejak tampil di Indosiar, namanya makin populer. Ia pun mulai banyak undangan dari ibu-ibu pengajian hingga pejabat menteri. Ia sudah berkeliling kota-kota di Indonesia. Dalam sehari, ia bisa menghadiri 5-6 tempat.

Selain berceramah lewat visual, audio, tatap muka, ia juga berdakwah lewat buku. Ia menulis buku dengan judul Curhat ke Mamah Dedeh:Menuju Keluarga Sakinah.

Mama Dedeh makin eksis di dunia televisi, ia dipercaya untuk mengisi beragram program dengan nama yang berbeda, tapi tetap dengan aikon dengan nama Mamah, misalnya program; Mamah dan Aa, Ceramah (ceria Bersama mamah), Mamah On The Street, Mamah dan Aa Beraksi, Hati ke hati bersama Mamah Dedeh.

Mamah Dedeh dari tangkapan layar Youtube Indosiar.

Ustazah Tajir Punya Rumah Emas, Sebulan Beli Beras 200 Karung

Mamah Dedeh ustazah kondang.

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2019