- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Kontroversi penurunan baliho Front Pembela Islam (FPI) dan Habib Rizieq Shihab di sejumlah titik di Ibu Kota Jakarta oleh prajurit TNI atas perintah Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdulrachman masih terus bergulir. Percakapan publik yang membahas pro-kontra atas tindakan Pangdam Jaya itu masih belum tuntas.
Banyak yang mendukung penurunan baliho oleh TNI sebagai respons tegas aparat terhadap ormas yang dinilai seenaknya memasang baliho tanpa mematuhi aturan yang berlaku. Sebagai bentuk dukungan atas tindakan Pangdam Jaya Mayjen Dudung dan anak buahnya, hari ini, markas Kodam Jaya dipenuhi karangan bunga.
Meskipun banyak yang mendukung tindakan Mayjen Dudung dan anak buahnya yang menertibkan baliho-baliho FPI, tidak sedikit juga yang mengkritik tindakannya. Utamanya soal pelibatan TNI dalam penurunan baliho ormas, yang seharusnya menjadi tugas dari Satpol PP.
Pelibatan TNI dalam kegiatan penurunan baliho ormas dinilai merendahkan kemampuan TNI, yang semestinya disiapkan untuk tugas-tugas pertahanan yang lebih kompleks.
Beragam cara digunakan para netizen untuk mengekspresikan kritikannya kepada Pangdam Jaya Mayjen Dudung yang perintahkan anak buahnya melakukan tugas-tugas sipil. Tak hanya narasi kritikan di media sosial, meme-meme kocak pun bertebaran di jagat maya.
Seperti akun Negri Seterah yang mem-posting sebuah meme prajurit TNI tengah mencium kening istrinya berpamitan akan pergi bertugas, namun di atasnya dibubuhi kolom percakapan yang bikin gelak tawa.
Ada juga akun Abdullah, yang mengunggah meme Satpol PP yang tengah merazia praktik mesum di kamar hotel dengan sasaran gadis muda. Ada narasi tambahan kalau tugas menurunkan baliho sudah 'diambil alih'. (ase)
