Apa Itu Agama Baha’i yang Muncul di Video Menag?

Menag Yaqut Cholil Qoumas ucapkan selamat hari raya bagi umat Bahai
Sumber :
  • YouTube

VIVA – Viral video Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang mengucapkan selamat Hari Raya Naw-Ruz 178 EB ke komunitas Baha’i. Apa itu agama Baha’i?

Alvin Lim Kecam Pendeta Gilbert Lumoindong yang Singgung Zakat dan Salat

Sebelumnya, video Menag yang baru-baru ini menjadi sorotan tersebut ternyata sudah diunggah di kanal YouTube Baha’i Indonesia sejak 26 Maret 2021 lalu. 

“Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. Kepada saudaraku masyarakat Baha’i di manapun berada, saya mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Naw-Ruz 178 EB. Suatu hari pembaharuan yang menandakan musim semi spiritual dan jasmani, setelah umat Baha’i menjalankan ibadah puasa selama 19 hari,” ujar Yaqut dalam video tersebut.

Top Trending: Sosok Noni Belanda Jadi Anggota TNI sampai Polisi Beri Mahar Emas Palsu

Karena video ini, banyak netizen yang bertanya-tanya terkait apakah agama ini sudah diakui di Indonesia. 

Pertama kali muncul di Iran

Stafsus Menag Beberkan Upaya Kemenag Dukung Program Prioritas Pemerintah

Dikutip dari situs resmi komunitas Baha’i, agama ini pertama kali muncul di Iran pada tahun 1844 ketika Sayyid Ali Muhammad mendeklarasikan dirinya sebagai pembawa amanat baru dari Tuhan dan mengaku datang untuk membuka jalan bagi wahyu.

Awalnya, Baha’i dikenal dengan nama agama Bab. Agama ini berkembang dengan pesat di Iran, tetapi juga banyak menerima penolakan dari berbagai kalangan. Bahkan, Sayyid Ali Muhammad atau yang dikenal sebagai Sang Bab, akhirnya dipenjarakan di benteng Mah-Ku yang terletak  di pegunungan Azerbaijan.

Akan tetapi, pengaruh Sang Bab rupanya tidak berakhir usai ia dipenjarakan hingga dihukum mati pada tahun 1850 silam. Bahkan, pengikutnya secara diam-diam mengambil jenazahnya untuk kemudian dibawa ke Palestina dan dikubur.

Masuknya agama Baha’i ke Indonesia

Menyebarnya agama Baha’i di Indonesia dimulai ketika seseorang bernama Jamal Effendi melakukan perjalanan ke Asia Selatan pada tahun 1875. Negara pertama yang dikunjunginya adalah India. Dari sana, ia mulai mengunjungi sejumlah wilayah lainnya di Asia, termasuk Sri Lanka, Myanmar, dan Penang.

Pada tahun 1884-1885, Jamal Effendi didampingi oleh Sayyid Mustafa Rumi melanjutkan perjalanannya ke Dacca (sekarang ibu kota Bangladesh), Bombay, Madras, dan Singapura.

Di Indonesia, Jamal Effendi dan rombongannya pertama kali berkunjung ke Jawa dan bermukim di pemukiman Arab, Pakhojan di Batavia (Jakarta). Oleh Pemerintah Belanda, mereka diizinkan untuk berkunjung ke kota-kota pelabuhan.

Mereka pun melakukan perjalanan berkeliling Indonesia, mulai dari Surabaya, Bali, Lombok, hingga Makassar. Di Makassar, mereka disambut oleh Raja Fatta Arongmatua Aron Rafan dan anak perempuannya, Fatta Sima Rana.

Di sana,  Raja Fatta rupanya tertarik dengan agama baru itu. Kemudian, rombongan Jamal pun melanjutkan perjalanan untuk menyebarkan agama Baha’i ke Sedendrig, Padalia, dan Fammana.

Persebarannya semakin meluas saat mereka melanjutkan perjalanan sampai ke Bone. Raja Bone saat itu yang merupakan seorang lelaki muda terpelajar ternyata meminta rombongan tersebut untuk menyiapkan buku panduan guna administrasi kerajaan yang sejalan dengan ajaran Baha’i.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya