Tulisan Lengkap Rektor Tuding Mahasiswi Berjilbab Mirip Manusia Gurun

Viral Rektor Pemerintah Sindir Mahasiswi Bertutup Kepala ala Manusia Gurun
Sumber :
  • Twitter@berlianidris

VIVA –Tulisan rektor menuding mahasiswi berjilbab seperti manusia gurun menuai kontroversi.

Korban Pelecehan Rektor Nonaktif UP Surati DPR hingga Menko Polhukam, Minta Hal Ini

Tulisan itu diunggah oleh akun Facebook dengan nama Budi Santosa Purwokartiko, Rabu ( 27/4).

Belakangan tulisan itu sudah dihapus. Bahkan akun Budi Santosa Purwokartiko dengan status deactive.

Sempat Ditunda Karena Sakit, Rektor UP Nonaktif Hari Ini Jalani Visum Psikiatrikum

Namun, banyak netizen yang mengunggah ulang tangkapan layar tulisan Budi Santosa Purwokartiko. 

Bahkan tulisan itu disandingkan dengan foto penulis dengan tambahan nama jabatan rektor Institut Teknologi Kalimantan (IKN).

Rektor IPDN Mendorong Kesiapan Hadapi Revolusi Industri

Rektor

Viral Rektor Pemerintah Sindir Mahasiswi Bertutup Kepala ala Manusia Gurun

Photo :
  • Twitter@berlianidris

Berikut tulisan lengkap Budi Santosa Purwokartiko dilansir dari unggahan akun Twitter @berlianidris, Sabtu (30/4) dikutip VIVA, Minggu (1/5).

"Saya berkesempatan mewawancara beberapa mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri. Program Dikti yang dibiayai LPDP ini banyak mendapat perhatian dari para mahasiswa.

 Mereka adalah anak-anak pinter yang punya kemampuan luar biasa. Jika diplot dalam distribusi normal, mereka mungkin termasuk 2,5 persen sisi kanan populasi mahasiswa.

Tidak satu pun saya mendapatkan mereka ini hobi demo. Yang ada adalah mahasiswa dengan IP yang luar biasa tinggi di atas 3.5 bahkan beberapa 3.8, dan 3.9. 

Bahasa Inggris mereka cas cis cus dengan nilai IELTS 8, 8.5, bahkan 9. Duolingo bisa mencapai 140, 145, bahkan ada yang 150 (padahal syarat minimum 100). Luar biasa.

Mereka juga aktif di organisasi kemahasiswaan (profesional), sosial kemasyarakatan, dan asisten lab atau asisten dosen.

Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi: apa cita-citanya, minatnya, usaha-usaha untuk mendukung cita-citanya, apa kontribusi untuk masyarakat dan bangsanya, nasionalisme dan sebagainya. 

Tidak bicara soal langit atau kehidupan sesudah mati. Pilihan kata-katanya juga jauh dari kata-kata langit: insaallah, barakallah, syiar, qadarullah, dan sebagaianya.

Generasi ini merupakan bonus demografi yang akan mengisi posisi-posisi di BUMN, lembaga pemerintah, dunia pendidikan, sektor swasta beberapa tahun mendatang.

Dan kebetulan dari 16 yang saya harus wawancara, hanya ada dua cowok dan sisanya cewek. Dari 14, ada dua tidak hadir. Jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun.

Otaknya benar-benar open mind. Mereka mencari Tuhan ke negara-negara maju, seperti Korea, Eropa Barat, dan US, bukan ke negara yang orang-orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi."

Namun beredarnya tulisan atas nama Budi Santosa tersebut belum ada klarifikasi dari pihak terkait.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya