VIVA – Foto mirip Bima di Lokasi KKN Desa Penari, kini warganet dihebohkan dengan beredarnya foto yang disebut-sebut sebagai Bima asli atau yang sebenarnya merupakan sosok yang mengalami kejadian langsung di dalam kisah cerita film tersebut.
Foto tersebut mempelihatkan seorang pria yang sedang berpose dengan tenang dan memakai baju putih gradasi biru serta tas yang digembloknya.
Kisah tentang KKN di Desa Penari akhir-akhir ini kembali viral dibicarakan publik, karena cerita yang awalnya dimuat di Twitter ini diisukan sebagai cerita yang dibuat dari kisah nyata.
Sebelumnya memang sudah banyak kejadian bahkan foto-foto yang beredar dan disambungkan dengan kisah KKN di Desa Penari, termasuk sebuah foto yang sekarang ini beredar. Foto yang yang menunjukkan seorang pria berdiri persis di depan sebuah petilasan dan disebut-sebut sebagai sosok Bima Asli, ramai diperbincangkan.
Foto ini menjadi viral juga dikarenakan masyarakat publik penasaran dan terus mencari tahu kebenaran-kebenaran tentang hal-hal yang terkait dengan kisah di film yang paling laris itu, mulai dari penelusuran tempat kejadian yang banyak diduga-duga di salah satu hutan di ujung Jawa Timur sampai foto-foto yang dikaitkan dengan kisah aslinya.
Beberapa tayangan yang beredar di media sosial, warganet banyak yang menyebut bahwa lokasi asli KKN di Desa Penari terletak di Wilayah Hutan Gumitir yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur.
Termasuk, foto pria yang diduga Bima ini dianggap asli karena berfoto di depan petilasan yang letaknya tak jauh dari lokasi dugaan tempat kejadian kisah tersebut.
Mengutip dari Kilas Cimahi, ternyata pria yang ada di foto tersebut diketahui bernama Say Laros yang bertempat tinggal di Pasanggaran, Banyuwangi. Ia berfosesi sebagai guru sekolah dasar di Banyuwangi.
“Foto tersebut sebenarnya sudah viral dari dua tahun lalu saat cerita awal-awal KKN di Desa Penari”,tuturnya.
Foto Viral Diduga Bima
Say Laros sebenarnya sudah menjelaskan sebelumnya bahwa dirinya bukan sosok Bima yang ramai dibicarakan di media sosial. Meski begitu Say Laros menyatakan bahwa dia mendapat efek negatif dari tersebarnya foto di dirinya di media sosial, dia mendapatkan hujatan kerenanya.
Ia juga menceritakan bahwa foto tersebut diambilnya pada tahun 2017 saat ia megunjungi situs bersejarah Rowo Bayu yang terkenal dengan sumber mata airnya.
