- Antara
VIVA Trending – Akhir-akhir ini Holywings sedang ramai diperbincangkan karena melakukan promosi minuman beralkohol gratis setiap hari Kamis khusus untuk yang bernama Muhammad dan Maria.
Imbas dari promo kontroversial tersebut membuat enam orang staf restoran dan bar itu ditetapkan sebagai tersangka.
Mereka dijerat pasal berlapis, yaitu Pasal 14 Ayat 1 dan Ayat 2 UU RI No 1 Tahun 1946 dan juga Pasal 156 atau Pasal 156a KUHP. Lalu Pasal 28 Ayat 2 UU RI No 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI No 11 Tahun 2008 tentang ITE. Ancaman penjara selama maksimal 10 tahun.
Dengan kasusnya yang ramai diperbincangkan, pemilik dari Holywings pun ikut menjadi sorotan masyarakat. Selain Hotman Paris dan Nikita Mirzani, ternyata ada dua orang yang berkaitan dengan bar dan restoran tersebut.
Holywings didirikan oleh Ivan Tanjaya sebagai Co-Founder dan Eka Setia Wijaya. Profil dua orang ini menjadi sorotan warganet yang penasaran dengan mereka berdua.
Ivan Tanjaya dan Chef Juna
- Instagram/@junarorimpamdeyofficial
Dari berbagai sumber menyebutkan, Ivan Tanjaya dikenal sebagai pengusaha sukses. Ivan Tanjaya pernah mengenyam pendidikan di Raffles Academy Beijing, China.
Ivan Tanjaya lahir di Sulawesi Tengah tahun 1989, saat ini ia berusia 33 tahun. Ia telah mendirikan Holywings dari tahun 2014 bersama Eka Setia Wijaya.
Holywings dinaungi oleh PT Aneka Bintang Gading dengan Ivan Tanjaya sebagai Co-Foundernya. Ivan Tanjaya mempunyai akun media sosial Instagram @ivantanjaya.
Pendiri dan Pemilik Holywings
- Youtube Holywings Indonesia
Eka Setia Wijaya sendiri menuliskan sebagai seorang Restaurant Owner di perusahan yang memayungi berdirinya Holywings, PT Aneka Bintang Gading seperti ia tuliskan dalam LinkedIn-nya.
Bisnis yang dibangun oleh Ivan Tanjaya dan Eka Setia Wijaya berkembang pesat, ditambah dengan suntikan dana dari Hotman Paris dan Nikita Mirzani yang menjadi pemegang saham terbesar di restoran tersebut.
Awal mula bisnis Ivan dan Eka ini bermula dari membuka kedai nasi goreng. Akhirnya menjadi Holywings, karena Ivan dan Eka ingin mencoba konsep usaha food and beverage.
Mereka berdua memulainya di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara dengan nama Kedai Opa. Namun, usaha nasi goreng mereka justru sepi peminat. Setelah berjalan tiga bulan, omsetnya terus menurun.
Inspirasi awal membangun Holywings berasal dari restoran di China, di mana konsep restoran tersebut menyediakan makanan dan juga live music. Ivan Tanjaya dan Eka Setia Wijaya akhirnya sepakat untuk membangun Holywings dengan konsep yang mirip.
