Tragedi Kanjuruhan: Sepotong Kisah Tendangan Kungfu TNI

Suporter Arema FC kena Tendangan Kungfu Anggota TNI
Sumber :
  • Twitter@ProfanityNewz

VIVA Trending - Di tengah ratusan suporter turun ke lapangan, sejumlah anggota TNI melakukan tendangan kungfu. Tendangan itu berulang kali. Penonton pun tersungkur.

Prada Ardiansyah, Prajurit TNI yang Tersambar Petir Meninggal Dunia

Tendangan kungfu TNI itu viral di media sosial. "BREAKING: Lebih dari 100 orang tewas dan 200 terluka dalam kerusuhan di sebuah stadion sepak bola di Malang Indonesia, kata pihak berwenang," tulis akun Twitter @ProfanityNewz pada caption video unggahannya, Minggu (2/10).

Kerumunan di lapangan stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur

Photo :
  • Twitter@ProfanityNewz
Lawan PSM Makassar Jadi Laga Hidup Mati Bagi Arema FC

Dalam unggahan video berdurasi 1 menit 6 detik itu memperlihatkan suasana kericuhan penonton di dalam lapangan stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10) malam, usai pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya. 

Tampak ratusan penonton suporter Arema FC memasuki area lapangan menuju bench, tempat duduk official dan pemain cadangan yang sudah kosong.

Queen of Tears Akan Tayangkan 2 Episode Terakhir 10 Menit Lebih Awal

Namun, sebelum kerumunan mendekati bench, mereka dipukul mundur oleh petugas keamanan.

Ratusan penonton pun balik arah menyebar ke berbagai penjuru lapangan menyelematkan diri. 

Terekam anggota TNI memakai alat lengkap keamaanan pentungan dan perisai menghalau penonton agar keluar dari lapangan. Kocar-kacir penonton pun pecah. 

Meski mereka sudah melarikan ke pinggir lapangan, anggota TNI terus mengejar dan memburu agar mereka cepat meninggalkan lapangan.

Tak hanya memukul dengan pentungan. Tapi anggota TNI melakukan tendangan kungfu kepada penonton padahal mereka sudah berjalan menuju ke pinggir lapangan.

Bahkan, pada detik ke 21, terlihat seorang anak remaja berkaos putih dan celana pendek sedang jalan santai menjadi korban tendangan kungfu anggota TNI. Ia ditendang dari belakang dan jatuh di tengah lapangan. 

Ia bangun dan jalan lagi, namun tiba-tiba ditendang lagi dari belakang oleh anggota TNI lainnya.

Kali ini penonton anak remaja itu tidak jatuh. Ia hanya terdorong ke depan dan meneruskan jalannya ke pinggir lapangan. 

Namun, saat di tepi lapangan, ia kembali menjadi incaran anggota TNI lain yang membawa pentungan. Ia ditendang dan dipentung. Anak ini pun langsung melompati papan penghalang lapangan untuk menghindari aksi brutal TNI.

Namun, dalam waktu bersamaan anak remaja lainnya berkaos hitam yang sudah berada di pinggir lapangan juga kena tendangan kungfu anggota TNI. Anggota TNI berseragam loreng melompat tinggi-tinggi dan mengarahkan kakinya ke punggung anak tersebut. Anak itu pun langsung jatuh.

Suporter Arema kena tendangan kungfu anggota TNI

Photo :
  • Twitter@ProfanityNewz

Ia segera bangun untuk keluar ke arah lorong pintu stadion, namun tentara lain mendekati dan mengusirnya kembali dengan pentungan. Suasana makin kacau. "Woi,....woi...woi...," terdengar teriakan perekam video ini untuk menyatakan protes aksi brutal anggota TNI. 

Hingga akhir video pada waktu 1 menit 6 detik, anggota TNI tampak menguasai lapangan dengan memburu, mementung, menendang penonton ke pinggir lapangan di tengah kepulan gas air mata yang dilakukan aparat keamanan polisi.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Tragedi Kanjuruhan pecah. Keluarga korban menangis. Video aksi brutal tendangan Kungfu TNI ini akhirnya sampai ke Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Karena memang yang viral itu, itu kan sangat jelas tindakan di luar kewenangan. Jadi kalau KUHP Militer pasal 126 sudah kena, belum lagi KUHP-nya. Jadi kita tidak akan mengarah pada disiplin, tetapi pidana. Karena memang itu sudah sangat berlebihan," ujar Panglima TNI Andika Prakasa kepada wartawan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (3/10).

Panglima TNI tampak tidak nyaman dengan perilaku anak buahnya. Ia juga menghimbau bila ada video-video lain mohon dilaporkan kepada dirinya untuk diproses secara hukum.

Pangdam V/Brawijaya saat menemui Rafi, korban tendangan kungfu oknum TNI.

Photo :
  • Pendam V/Brawijaya

Tak hanya itu, pihak TNI juga meminta maaf kepada anak remaja yang kena tendangan kungfu. Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto langsung menemui anak remaja berkaos putih yang jadi korban tendangan anggota TNI. Namanya Muhammad Hazemi Rafsanjani alias Rafi. 

"Kami sengaja datang ke sini menemui dek Rafi dan keluarga. Ini dek Rafi yang viral di medsos, dia ditendang oleh prajurit kami. Nah, kedatangan kami meminta maaf kepada dek Rafi dan keluarga atas tindakan yang dilakukan oleh anggota kami,” kata Mayjen TNI Nurchahyanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima VIVA, Rabu (5/10).
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya