Tragis, Pegawai Toko Roti Paris Baguette Tewas di Mesin Penggiling Saus

Garis polisi
Sumber :
  • U-Report

VIVA Trending – Belum lama ini tepatnya pada Sabtu 15 Oktober sekitar pukul 06.20, seorang pekerja pabrik wanita ' A ' (23) dinyatakan tewas atau meninggal dunia dalam kecelakaan di sebuah toko pembuatan roti setelah tubuhnya tersangkut dalam mixer saus. 

Sopir Truk Penyebab Kecelakaan di GT Halim Ternyata Masih Anak-anak, Bos Akan Diperiksa

Nasib tragis nun malang ini harus dialami oleh seorang pegawai toko roti Paris Baguette di Pyeongtaek, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan. Pegawai wanita itu dinyatakan meninggal dunia di dalam mesin pengaduk saus ketika tengah bekerja. 

Akibat hal ini, sejumlah warga Korea Selatan memboikot Paris Baguette. Lantas bagaimana kronologi meninggalnya pegawai toko roti tersebut?

Pengakuan Mengejutkan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim

Baking powder dan baking soda.

Photo :
  • U-Report

Pegawai Masuk ke Mesin Penggiling Saus

Sopir Truk Ugal-ugalan Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Jadi Tersangka

Menurut laporan, kecelakaan itu terjadi ketika pekerja lain meninggalkan area tersebut sebentar. Pada saat itu pegawai berinisial A ini tengah sendirian di area dimana tempat ia bekerja. 

Di mana pekerja berusia 23 tahun ini meninggal dunia saat sedang mengoperasikan mesin. Karena dia hanya sendiri di area tersebut, ia harus menjalankan mesin itu tanpa bantuan pegawai lainnya. Di mana mesin tersebut seharusnya dikerjakan oleh dua orang.

Alat pengaduk besar

Photo :

Diketahui, ia pada saat itu tengah menuang bahan ke dalam mesin pengaduk yang terbilang cukup besar. Tak mampu mengerjakannya sendiri, ia pun mungkin tersungkur hingga masuk ke dalam mesin penggiling saus hingga dirinya dinyatakan meninggal dunia.

ilustrasi meninggal dunia

Photo :
  • U-Report

Saat ditemukan jenazahnya pada keesokan harinya, kondisinya sudah hancurnya. Meskipun ada kejadian tragis yang menimpa salah seorang karyawannya, pihak toko roti meminta kepada para pegawainya gara toko tetap beroperasi meskipun ada yang meninggal dunia karena kecelakaan kerja.

Pabrik pembuat roti tempat kecelakaan itu terjadi adalah milik SPC Group , sebuah konglomerat besar di industri makanan Korea dan perusahaan induk dari jaringan toko roti global ' Paris Baguette '. Secara khusus, penyelidikan atas kecelakaan ini telah mengungkapkan bahwa kematian yang tidak menguntungkan dari pekerja pabrik dapat dicegah jika protokol keselamatan yang memadai diterapkan.

Bukan Pertama Kali Kasus Ini Terjadi

Usut punya usut, ternyata kasus meninggal para pegawai pun bukan pertama kalinya. Pasalnya, seminggu sebelumnya, tangan seorang pekerja tersangkut di sebuah mesin produksi. Namun, pekerja tersebut tidak dibawa ke rumah sakit oleh perusahaan karena statusnya sebagai karyawan tidak tetap.

Gadis Berusia 23 Tahun

Pegawai yang meninggal di mesin penggiling saus ini merupakan seorang wanita muda berusia 23 tahun. Dia mulai bekerja di pabrik 2 tahun yang lalu. Dia bekerja untuk menghidupi keluarganya, yang terdiri dari ibu dan adik laki-lakinya dengan penghasilannya sendiri.

Diboikotnya Paris Baguette

Warga Korea Selatan juga memboikot produk SPC Group, termasuk produk 'Paris Baguette' dan ' Samlip ' , serta perusahaan luar negeri yang dikelola SPC Group seperti ' Baskin Robbins ', ' Dunkin' Donuts ', dan masih banyak lagi lainnya. 

Sekelompok serikat pekerja dan anggota masyarakat umum menggelar upacara peringatan di depan kantor pusat Paris Baguette untuk memprotes praktik perburuhan SPC. Satu orang perwakilan juga melakukan protes di depan 1.000 gerai Paris Baguette pada Kamis 20 Oktober 2022.

Berdasarkan data, rupanya terdapat lebih kurang 50 persen perempuan pembuat roti yang hamil saat bekerja di SPC mengalami keguguran. Pasalnya, mereka diharuskan mengeluarkan tenaga kerja yang berlebihan. Bahkan, dikatakan perusahaan menolak pekerja tersebut untuk berhenti bekerja.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya