Viral, Warga Perpanjang SIM A Disuruh Bayar hingga Rp260 Ribu di Polres Metro Depok

Ilustrasi Ujian praktik SIM mobil berbasis E-Drives
Sumber :
  • YouTube NTMC Polri

VIVA – Pungutan liar atau pungli rupanya masih menjadi potret yang terjadi pada pelayanan publik. Seorang warga bernama Sadat, mengaku menjadi korban pungli saat mengurus perpanjangan surat izin mengemudi (SIM) A di Polres Metro Depok.

Tak Cuma Ngamuk, Wanita Viral Ini Lakukan Pelecehan Verbal saat Mobilnya Digembok Dishub

Melalui akun twitternya @disinisadat, ia mengaku mengalami pungli saat melakukan perpanjangan SIM A hingga mencapai Rp260 ribu. Cuitannya itu pun turut menandai akun Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Biaya perpanjang SIM: Katanya vs Realitanya (meski ngurus sendiri tanpa calo) Izin lapor bapak @ListyoSigitP,” cuit Sadat, Senin 5 Desember 2022.

Ada yang Aneh dengan Bocah Viral Tabrakkan Chery Omoda E5 di Dalam Mall

Markas Polresta Depok (Foto ilustrasi)

Photo :
  • Google Map

Sadat menceritakan, uang pungli itu dibayar untuk beberapa tahap pembuatan sim mulai dari tes kesehatan hingga tes psikologi. “Sebenarnya kalo selisih biaya normal vs pungli hanya Rp 50 ribu gue masih ok aja sih, tapi ini Rp 120 ribu loh. Rp 260 ribu buat sekadar perpanjangan SIM + ngurus sendiri pula terlampau mahal sih menurut gue,” kata Sadat.

Detik-detik 2 Pemuda Ditangkap Warga Gegara Dikira Bandar Narkoba, Polisi Ungkap Faktanya

Sadat mengaku, sebelum berangkat menuju Polres Metro Depok untuk melakukan perpanjangan SIM A, dirinya telah mencari referensi biaya dan didapati senilai kurang lebih Rp140 ribu.

“Jadi pagi ini kan gue mau perpanjang SIM A ke Polres Depok, sebelum berangkat sudah ngecek-ngecek lah ya biayanya kurang lebih Rp 140 ribu (Rp 80 ribu + cek kesehatan Rp 25 ribu + asuransi Rp 30 ribu + registrasi Rp 5 ribu),” lanjut Sadat.

Setelah sampai di lokasi, Sadat mengatakan, dirinya diarahkan untuk tes kesehatan terlebih dahulu dengan biaya Rp25 ribu, “Harus bayar tunai, sempat minta bukti bayar tapi petugasnya bilang nggak ada, gue nggak terlalu masalahin sih, secara biaya tes kesehatan memang ada di daftar dan besarannya sama sesuai aturan tertulis dari tempat cek kesehatan,” lanjutnya.

Dari tempat kesehatan, selanjutnya Sadat diarahkan untuk ke tempat cek psikologi untuk ujian tertulis dan membayar Rp60 ribu.

“Setelah selesai tes, lembar jawaban dikumpulkan, lalu petugasnya minta biaya Rp 60 ribu, mulai cium gelagat nggak beres karena biaya psikologi dengan besaran segitu nggak ada tercantum dalam list biaya resmi,” kata Sadat.

Sadat masih menuruti untuk membayar nominal biaya yang dianjurkan tersebut untuk tes psikologi dan dirinya segera menuju loket pengambilan SIM A untuk pembayaran terakhir.

Mobil SIM Keliling.

Photo :
  • TMC Polresta Bandung

“Tapi kejadian tak terduga pun terjadi di loket pembayaran akhir, pas mau masukin berkas, petugasnya minta bayar Rp170 ribu,” kata Sadat.

Sontak Sadat kaget mendengar nominal biaya yang harus dibayarkan, karena jika dikalkulasikan biaya yang harus dikeluarkan mencapai kurang lebih Rp260 ribu.

Cuitan Sadat di media sosial twitter ini akhirnya viral. Hingga berita ini diturunkan, cuitan Sadat telah di-retweet sebanyak 4.959 orang dan disukai sebanyak 11 ribuan lebih. HIngga ini belum ada klarfikiasi dari pihak kepolisian.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya