Heboh Cuitan Ganjar Soal Kenangan Ramadhan di Masjid UGM Tahun 1995

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Trending – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo jadi sorotan usai mengaku selama berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) memiliki banyak kenangan Ramadhan di Masjid Kampus UGM, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Prabowo Mau Buat Presidential Club, Ganjar: Bagus-bagus Aja

"Alhamdulillah di malam 18 Ramadhan ini bisa salat tarawih bareng temen-temen mahasiswa dan seluruh civitas akademika UGM. Banyak sekali kenangan yang tercecer di sini. Apalagi waktu Ramadan, sering nyari takjil di masjid ini. Hehehe," tulis Ganjar, dikutip Selasa, 11 April 2023.

Ganjar Tegaskan Siap jadi Oposisi: Bisa Buat Banyak, Bantu Kawan Maju Pilkada

Sontak unggahan Ganjar tersebut pun banyak dikritik warganet, salah satunya ada yang membandingkan tahun lulus Ganjar dan tahun pembangunan Masjid Kampus UGM itu.

Warganet mengungkap Ganjar menyelesaikan pendidikannya di UGM tahun 1995. Sementara, pada tahun itu Masjid Kampus UGM belum dibangun, mengingat masjid itu pertama kali dibangun pada tahun 1998.

Ganjar Ngaku Siap jadi Oposisi Prabowo, Senior PDIP Bilang Itu Murni Pribadi Bukan Partai

"Sampean ki lulusan asli UGM loh ndoro Ganjar tapi masak nggak tau soal masjid kampus UGM itu...ketika anda masih kuliah sampai anda lulus di situ tu tempat bong chino/kuburan china tidak ada masjid...lhaa terus sampean tarawih di mana? Di tengah kuburan????" kata warganet – "Masjid Kampus UGM bukannya baru dibangun 97-98? Anda kuliah lulus UGM tahun 95," balas warganet lain

Dilihat dari laman Masjid Kampus UGM, rumah ibadah yang berlokasi di Jalan Prof. DR. Drs Notonagoro, Karangmalang, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, DIY ini mulai dibangun pada 21 Mei 1998.

Peletakan batu pertama Masjid Kampus UGM dilakukan pada Mei 1997 oleh Prof. Sukanto Reksohadiprodjo, rektor ke-10 UGM. Posisi batu pertama tersebut sekarang terletak di sebelah Utara bangunan masjid.

Diketahui masjid ini dibangun di lahan bekas pemakaman Tionghoa, saat awal pembangunan makam-makam itu dipindah terlebih dulu ke daerah Piyungan, Gunungkidul. Disebutkan ada sekitar 1.800 makam yang akhirnya dipindahkan dari tanah seluas 2,8 hektar itu.

Pembangunan masjid kampus tersebut menggunakan dana sebesar Rp60 juta sudah termasuk dana untuk memindah makam sebelum digunakan sebagai masjid.

Terkait twit-nya yang viral Ganjar lantas memberikan koreksi. Dia mengatakan, saat dirinya masih aktif sebagai mahasiswa UGM, pada bulan Ramadhan salat tarawih dilakukan di Hall Gelanggang UGM.

“Siap, maaf ndan kepsennya keliru. Maturnuwun koreksinya. Jaman dulu kita tarawihnya masih di hall gelanggang,” ungkapnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya