Santri Ponpes Al-Zaytun Diajarkan Salam Yahudi, UAS: Tangkap Panji Gumilang

Ustaz Abdul Somad usai ceramah di KPK
Sumber :
  • VIVAnews / Edwin Firdaus

VIVA Trending – Ustaz Abdul Somad (UAS) terlihat sangat murka usai Panji Gumilang selaku pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun mengenalkan salam baru kepada para santri.

Heru Budi Bakal Tingkatkan Pengawasan Buntut Kasatpel Numpang Mobil Dishub ke Puncak

Dalam ceramahnya UAS mengatakan apa yang diajarkan Panji kepada santri di dalam Masjid Ponpes Al-Zaytun itu merupakan salam yang kerap digunakan oleh orang-orang Yahudi.

“Bisa pula, tuan syekhnya, di depan santri di dalam masjid, anak-anak diajarkan lagu-lagu Yahud. Itu salam Yahudi bodoh!” ungkap UAS dilansir @sahabatuaschannel, Jumat, 19 Mei 2023

Jasa Marga soal Truk Jalan Sendiri di Jalan Tol Kalikangkung Semarang: Sopir Lupa Rem Tangan

Ustaz Abdul Somad (UAS)

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Adapun beberapa waktu lalu, video Panji Gumilang mengajarkan salam Yahudi kepada ratusan santrinya tersebut sempat beredar luas. Dia memerintahkan seluruh santri dan tamu undangan yang hadir untuk berdiri dan bernyanyi bersama.

Detik-detik Pengemudi Zenix Lawan Arah di BSD, Diingatkan Malah Marah

"Saya mengajak saudara-saudara untuk mengucapkan salam yang tidak Assalamualaikum saja, sambil kita bernyanyi, saya kira yang hadir walaupun tidak pandai, tapi bisa bernyanyi. Kita ucapkan kepada sahabat kita "havenu shalom aleichem," ujar Panji Gumilang

Lebih lanjut, setelah seluruhnya berdiri, pimpinan Ponpes Al-Zaytun itu mulai mencontohkan salam tersebut. “Havenu shalom aleichem,” kata Panji Gumilang sambil meminta santri dan tamu undangan mengikutinya.

Ustaz Abdul Somad yang mendapat video tersebut pun berharap agar Panji Gumilang segera ditangap, lantaran pria 76 tahun itu dianggap telah menyebarkan paham Yahudi di tengah-tengah komunitas Muslim.

“Udah dapat videonya? Saya sudah dapat, ini orang (Panji Gumilang) musti ditangkap, (dia) antek Yahudi,” kata UAS marah.

“Kita ini ahlussunnah wal jamaah, sudah lebih setengah abad, bahkan hampir satu abad kenapa masih saja ada orang yang tak tahu ke mana memasukkan anaknya,” sambungnya

Terakhir, UAS mengimbau kepada masyarakat Muslim untuk lebih selektif dalam memilih lembaga pendidikan untuk anak. Menurutnya, tidak semua pondok pesantren yang memiliki bangunan megah, benar dalam menerapkan syariat Islam kepada santri-santrinya.

“Jangan memasukkan anak karena bangunan yang megah, rupanya aliran sesat,” tutup UAS

Ustaz Abdul Somad (UAS) Kunjungi MUI

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya