Viral Curhat Seorang Istri Jadi Pasien RSJ di Bogor Karena Perlakuan Suami

Gedung Rumah Sakit Jiwa dr Marzoeki Mahdi, Bogor, Jawa Barat.
Sumber :
  • tvOne

VIVA Trending - Kisah kehidupan tragis diungkapkan seorang pengguna media sosial Twitter yang mengaku pernah menjadi pasien rumah sakit jiwa karena perlakuan suaminya.

Sadis! Paman Tikam Keponakan Usia 10 Tahun Pakai Badik hingga Tewas

Kisahnya yang diunggah di Twitter pada 1 Juni 2023 kemarin telah dilihat hingga 80 ribu dengan puluhan komentar dan ratusan like.

Pemilik akun Twitter dengan nama @HeyFarahhh itu mengaku menceritakan kisahnya itu karena ingin meluapkan rasa sakit yang dia rasakan.

Polisi Buka Suara Soal Istri Anggota TNI Jadi Tersangka Usai Lapor Kasus Dugaan Perselingkuhan Suami

"Orang yg mengenalnya akan ada yg tidak menyangka jika dia seburuk dan sekejam yg saya sebutkan di thread ini. Karena branding image yg dia bangun sebagai seorang yg baik dan dermawan," tulisnya. 

"Tapi disini saya ingin mencurahkan kesakitan saya tanpa mengurangi atau melebihkan cerita sesungguhnya.
Sekedar ingin meluapkan sakit yang saya rasakan, seperti bercerita pada Allah saja rasanya tidak cukup."

Bikin Mewek! Ini Isi Percakapan Istri dan Babe Cabita Dua Hari Sebelum Meninggal

Dia mengaku sudah dua bulan berjuang sendirian. Pasalnya, dia ditinggalkan tanpa penjelasan apapun ketika kandungannya berusia 9 bulan.

"Saya berjuang melahirkan anaknya sendirian tanpa didampingi siapa pun. Sialnya, anak yg saya lahirkan begitu mirip dengannya."

Hingga hari kelahiran sang anak, suaminya tidak juga menemui. Meski berkali-kali wanita itu mengirim pesan, namun sang suami tetap bergeming.

Sang suami juga mengaku hanya menyanggupi memberikan uang kebutuhan anaknya 100-150 ribu. Padahal bayi baru lahir butuh banyak sekali biaya.

"Ketika dia tinggalkan, saya kondisi saya masih mengandung. Dengan tergopoh-gopoh membawa perut juga menanggalkan rasa malu saya mencarinya ke kantornya."

"Dia marah kalo saya cari ke kantornya. Seandainya bisa komunikasi saya tidak akan datang. 2 minggu setelah ditinggalkan saya melahirkan. Hingga anaknya berusia 1,5 bulan belum juga kami ditemui."

Hingga pada tanggal 23 Mei lalu, wanita tersebut melihat unggahan suaminya sedang menjalani kegiatan di Cisarua Bogor. Dia pun dibantu hingga bertemu dengan suaminya.

"Terlihat kaget ketika dia melihat saya, setengah memaksa dia meminta saya utk balik ke Jkt. Tapi saya menolak, karena memang saya lelah setelah menyetir dr Jkt ke Cisarua, dan anak bayi saya pun butuh istirahat setelah perjalanan."

Akhirnya wanita itu dibawa keluar dari Pusdiklat M* dan mencari tempat untuk istrinya itu bermalam di sebuah villa yang jauh ke atas bukit.

Sang suami berjanji malam akan kembali datang ke villa itu untuk menemani. Tapi tidak kunjung datang. Wanita itu mengaku ditinggalkan tanpa makanan dan minuman. 

Sampai kemudian wanita tersebut memberanikan diri keluar dari villa dan kembali mendatangi Pusdiklat M*. "Sesampainya di Pusdiklat, saya diberi tau kalo suami saya sudah pergi meninggalkan pusdiklat sejak sore." 

"Seketika tangis saya pecah dan histeris, saya merasa tidak berharga, saya merasa sakit luar biasa. Saya meraung raung menangis hingga ingin menabrakkan diri saya ke jalan." 

"Semuanya terlihat gelap, bahkan saya sudah tidak ingat lagi dg bayi saya. Saya hanya meraung meronta menangis histeris. Yang terpikir oleh saya hanya MATI."

Setelah semalaman diberi tempat menginap di Pusdiklat, pada pagi hari, datang dokter yang melihat kondisi kejiwaan saya. Dengan sigap, mereka membawa saya ke Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi untuk segera mendapatkan perawatan kejiwaan. 

"Saya dinyatakan Depresi... Akumulasi kesakitan yg saya tahan 2 bln ditinggalkan saat hamil besar hingga melahirkan."

“Selama saya dirawat di RSJ, bayi saya dijaga dan dirawat oleh staf pegawai M*, hingga hari ini. Saya diijinkan mengambilnya kembali setelah saya benar benar pulih. Semoga ALLAH membalas kebaikan  pegawai2 M* dengan segala kebaikanNYA."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya