Patung Dewa Menyeramkan Picu Kontroversi, Banyak Warga Ketakutan Hingga Protes
- Tangkapan Layar: YouTube
Thailand – Sebuah patung dewa keagamaan yang menyeramkan akan disingkirkan dari pandangan publik atas permintaan penduduk setempat yang merasa ketakutan. Mereka merasa ketakutan dengan kehadiran patung tersebut yang diketahui sosok Dewa Khru Kai Kaeo.
Melansir dari laman Daily Star, patung yang sangat menyeramkan itu berada Baazar Hotel di Jalan Ratchadaphisek di Bangkok, Thailand. Meski tampak membuat banyak orang ketakutan, patung tersebut tidak akan dipamerkan kepada publik.
Patung ini memakai cat hitam dengan tinggi hanya mencapai empat meter. Patung ini juga dilengkapi dengan mata, kuku, dan taring kuning berwarna merah, namun karena tingginya tidak 10 meter maka tidak memerlukan izin dari Bangkok Metropolitan Administration (BMA).
Patung Mengerikan di Bangkok
- Tangkapan Layar: YouTube
Patung itu menjadi berita utama pada tanggal 9 Agustus setelah tersangkut di bawah jembatan saat diangkut ke kuil Huai Khwang. Patung tersebut memiliki rupa yang mirip seperti gargoyle dengan warna hitam pekat dan tinggi hanya empat meter.
Masyarakat pun penasaran karena patung tersebut tidak jelas mewakili dewa apa. CTN News melaporkan bahwa sebagian besar masyarakat di Bangkok merasa khawatir jika patung tersebut akan digunakan sebagai media pemujaan setan.
Media tersebut juga mengatakan, setelah insiden patung nyangkut di jembatan tersebut, ada banyak jamaah yang berangkat untuk membeli kucing, anjing, dan kelinci untuk dikorbankan. Sejarawan membantah bahwa patung itu menggambarkan Jayavarman VII.
Sementara itu, Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt mengatakan bahwa pihaknya sudah memerintahkan sekretaris BMA untuk mengonfirmasi apakah patung menyeramkan tersebut melanggar hukum atau tidak meski sejauh ini belum ada pelanggaran.
Patung Mengerikan di Bangkok
- Tangkapan Layar: YouTube
"Karena patung itu terlihat jelas dari Jl Ratchadaphisek, penampilannya yang menakutkan membuat takut orang yang lewat. Kami memahami bahwa patung itu membuat sebagian orang merasa tidak nyaman. Kami akan berusaha untuk mencari solusinya,” ungkapnya.
Kemudian Pimuk Simaroj, sekretaris Mr Chadchart, mengumumkan kesepakatan yang telah dicapai antara BMA dan hotel untuk menutupi patung dengan layar sehingga tidak terlihat dari jalan dan orang yang lewat tidak merasa ketakutan.
"Kita harus mempertimbangkan kebutuhan dua kelompok masyarakat: mereka yang tidak senang melihat patung itu dan para jamaah yang tidak ingin patung itu disingkirkan. Layar itu akan mencegah orang yang lewat untuk melihatnya, tetapi masih memungkinkan jamaah untuk memberikan penghormatan,” jelasnya.
