Kepala Sekolah di Cilacap Dihujat Netizen Gegara Bahas Prestasi Pelaku Bullying
- Tangkapan Layar: Instagram
Cilacap – Kepala Sekolah SMPN 2 Cimanggu, Cilacap, Jawa Tengah yang berinisial WH buka suara soal pelaku bullying di sekolahnya. WH mengaku bahwa siswa yang melakukan bullying itu sempat dipuji karena memang menjadi anak yang berprestasi dalam beberapa bidang.
Ucapan yang dilontarkan oleh kepala sekolah SMPN 2 Cimanggu itu membuat warganet geram karena seolah membela pelaku. Dalam potongan video, WH selaku kepala sekolah membongkar beberapa prestasi yang sempat diraih oleh pelaku bully (perundungan).
Menurut WH, pelaku memiliki sederet prestasi dari sejumlah kegiatan yang dilaksanakan di sekolah, seperti dalam bidang pramuka, olahraga, pencak silat, dan tilawah Quran. Bahkan, pelaku sempat menjadi juara 2 pencak silat tingkat kabupaten Cilacap.
“Video bu Kepsek membicarakan prestasi pelaku bully cilacap. Kenapa gak sebut siswa tersebut nakal sering pindah sekolah dan maling ikan di tambak?” tulis akun Twitter @Pai_c1 seperti dilansir pada 2 Oktober 2023.
Akun tersebut sangat menyayangkan atas apa yang diucapkan oleh kepala sekolah tersebut. Sebab, kasus yang dihadapi ini merupakan kasus yang serius dan tidak pantas apabila harus membicarakan perihal prestasi yang diraih pelaku.
"Dia anak yang punya bakat, artinya dia itu di pramuka ya oke, terus dia juga ikut ekstra di sekolah. Kebetulan dia itu latar belakang dari kecil makanya di SMPN 2 Cimanggu pun pelaku mengikuti ekstra pencak silat,” kata WH dalam konferensi pers.
Bukan hanya itu, Kepsek bernama Wuri Handayani itu mengatakan bahwa pelaku bullying tersebut berprestasi dalam bidang tilawah hingga mendapatkan juara.
“Pelaku pernah mengikuti lomba pencak silat tingkat kabupaten dan meraih juara 2, jadi prestasi ada. Di awal tahun ajaran dia juga mengikuti lomba tilawah, itu juga di tingkat kecamatan, dia bisa mendapatkan juara, prestasi," lanjutnya.
Sontak saja, warganet yang melihat unggahan tersebut memenuhi kolom komentar. Banyak dari mereka yang menyayangkan sikap dari kepsek tersebut yang seolah-olah membela pelaku perundungan. Warganet menyarankan supaya kepsek lebih fokus kepada korban.
“Aku jadi emosi dengar cerita ibu, maksudnya apa ini,” tulis salah satu warganet.
“Kepsek bicara soal prestasinya pelaku yg biar ga jelek nama sekolahnya, tapi ibu mikirin ga korbannya? yg salah kok dibela,” timpal warganet lain.
Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.