Polisi Ciduk Pria yang Masukan Petasan ke dalam Vagina Istri
- Pexels
Ceko – Seorang pengungsi berusia 36 tahun dari Wilayah Odessa di Ukraina telah ditangkap di Republik Ceko setelah diduga meledakkan petasan di dalam bagian intim (vagina) istrinya. Istrinya berusia 35 tahun itu masih dirawat di rumah sakit dengan luka kritis.
Dilansir dari bignewsnetwork, Kamis, 5 Oktober 2023, polisi di Wilayah Pilsen mengajukan tuntutan pidana pada hari Selasa, 3 Oktober 2023 terhadap pria yang diketahui namanya Aleksandr S., karena menyebabkan "luka fisik yang menyakitkan," demikian dilaporkan media Ceko, Krimi-Plzen.
Dia dituduh memukuli istrinya, kemudian memasukkan petasan ke dalam area intimnya, di mana petasan tersebut meledak dan menyebabkan luka yang cukup parah.
Insiden tersebut terjadi pada hari Minggu lalu di sebuah hostel di Kozlany, sebuah desa di sebelah barat kota Praha. Korban tidak disebutkan namanya, namun polisi mengatakan bahwa ia lahir di Moldova pada tahun 1988.
Ledakan tersebut menyebabkan luka dalam yang "sangat serius" dan wanita tersebut mulai mengeluarkan banyak darah, menurut Krimi-Plzen. Pria itu mengantarnya ke Rumah Sakit Universitas Lochotin di Pilsen, tempat ia menjalani operasi penyelamatan nyawa.
Dia masih berada di rumah sakit dalam kondisi kritis, dan "pasti akan menderita taraumatis seumur hidup jika dia selamat," kata media tersebut, menyebutnya sebagai "kejahatan yang benar-benar mengerikan, yang menentang pemahaman manusia."
Aleksandr dilaporkan mengatakan kepada para dokter bahwa luka yang diderita wanita itu disebabkan oleh pukulan di bagian perut. Namun, staf rumah sakit tidak mempercayainya dan memberitahu pihak berwenang. Jika terbukti bersalah, pria itu terancam hukuman sepuluh tahun penjara.
Jutaan warga Ukraina telah meninggalkan negara itu sejak Februari 2022, ketika konflik dengan Rusia meningkat. Republik Ceko saat ini menampung hampir 350.000 pengungsi, yang merupakan jumlah pengungsi terbanyak di Uni Eropa.
Pemerintah di Kiev baru-baru ini mengatakan bahwa mereka menentang perlakuan terhadap orang-orang Ukraina yang mengungsi sebagai pengungsi, dan menuntut agar negara-negara Uni Eropa tidak membuat program integrasi untuk mereka.
Ukraina juga menyerukan ekstradisi para pria yang terkena wajib militer yang melarikan diri ke luar negeri. Republik Ceko telah menolak permintaan tersebut, bersama dengan Jerman, Austria, dan Hungaria.