- VIVA/Edwin Firdaus
Jakarta – Rosario de Marshall atau Hercules merupakan sosok preman yang dahulu sangat disegani di wilayah Bongkaran, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada tahun 1990-an.
Hingga kini, meski sudah tak lagi menduduki daerah tersebut, nama Hercules masih sangat melekat dengan Tanah Abang.
Ketua Umum GRIB Hercules Rosario Marshall mendampingi Prabowo-Gibran di KPU RI
- VIVA/Andrew Tito
Semenjak memutuskan sebagai mualaf pada 2010, kini sosok Hercules telah jauh berubah hingga menjadi sosok religius dan cukup dekat dengan sejumlah ulama, salah satunya adalah Gus Miftah.
Kepada Gus Miftah, Hercules bercerita bahwa dahulu dirinya memiliki banyak anak buah yang berada di sekelilingnya hingga mampu menguasai sebagian wilayah Tanah Abang.
"Saat saya jadi gelandangan (preman) itu daerah lembah hitam Jakarta itu kita kuasai semua ya, dan lumayan lah hampir ratusan lah tapi ini orang pemberani semua, siap mati semua," ujar Hercules di YouTube Gus Miftah Official, dilihat Rabu, 28 Februari 2024.
"Kalau sekarang ini, (anak buah) kalau di total ya sejuta adalah, Jakarta, Banten, Jawa Barat. Itu pakai KTA (kartu tanda anggota)," sambungnya.
Gus Miftah yang terkejut mendengar kisah masa lalu Hercules lantas bertanya, seberapa besar pendapatan yang ia hasilkan selama berkuasa Tanah Abang.
Menjawab hal itu, Hercules mengungkap bahwa dalam satu malam ia dan anak buahnya sanggup meraup hasil Rp1 juta. Itu artinya, dalam satu bulan mereka dapat mengantongi uang sebanyak Rp30 juta.
Gus Miftah Maulana Habiburrohman
- Instagram Gus Miftah
"Karena memang daerah lembah hitam ini tinggal tergantung kitanya aja, kalau berani mati ya pasti dapat. Lembah hitam ini macam-macam, ada judi, ada tempat minuman-minuman banyak, termasuk prostitusi. Tapi di dalam itu orang mati hampir tiap malam," kata Hercules.
Hercules blak-blakan, pendapatan sebesar itu ia peroleh dari lokasi perjudian yang ia jaga.
"Uang itu dari perjudian, karena di dalam tempat lembah hitam ini perjudian itu kayak Kasino. Macam-macam perjudian di dalam itu, gimana kitanya, yang penting berani mati, berani bertarung, berani bersaing,” imbuhnya.
