Miris, Pedagang Lapak Diperas Rp80-100 Ribu Perhari oleh Preman dan Ormas

Aksi premanisme di pasar tumpah Jalan Merdeka, Kelurahan Ciwaringin, Kota Bogor.
Sumber :
  • Antara

Bogor Kota, VIVA – Polresta Bogor Kota, Polda Jawa Barat, membongkar aksi premanisme dan pungutan liar (pungli) yang terjadi di pasar tumpah Jalan Merdeka, Kelurahan Ciwaringin yang belakangan viral dan dianggap meresahkan warga sekitar.

Diseruduk Sapi hingga Tubuh Melepuh Ketumpahan Air panas, Willie Salim Siap Bantu Pedagang Pentol

Kasat Reserse Kriminal Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho di Kota Bogor, menjelaskan pihaknya telah melakukan penyelidikan di pasar tumpah tersebut.

“Dari hasil lidik, besaran pungli para pedagang menyerahkan uang setiap hari di kisaran Rp80 ribu sampai dengan Rp100 ribu,” kata Aji seperti dilansir Antara, Rabu 18 September 2024.

Unggahan Menohok Habib Jafar Soal Penghinaan dan Pedagang Es Teh Manis

Ilustrasi pedagang sayur

Photo :
  • Andrew Tito/VIVA.

Ia mengungkapkan, dua orang berinisial J dan E dikenal sebagai preman pasar dan orang-orang gabungan beberapa organisasi masyarakat (ormas), mengatas namakan dirinya Paguyuban Gebrak. 

Kronologi Tukang Telur Gulung Tewas Diamuk Massa Gegara Diteriaki Bosnya Maling

“Dua orang tersebut kini menjadi target operasi, bersama kelompok,” ucapnya.

Ormas-ormas tersebut, kata Aji, diketahui berasal dari Kabupaten Bogor. Bahkan, ada pula oknum dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor juga melalukan pungli untuk kebersihan. 

“Sasaran pungli yaitu pedagang pasar yang berjualan di trotoar dan bahu jalan atau pedagang kaki lima. Menurut informasi, berjumlah 340 pedagang yang sebagian besar berasal dari Kabupaten Bogor,” ujarnya.

Aji mengatakan cara pungli dilakukan dengan mengutip langsung kepada para pedagang. Kutipan itu dilakukan lebih dari tiga kali dengan orang yang berbeda pada pukul 03.00 hingga 06.00 WIB.

Selain itu, Aji mengatakan, pungli dilakukan dengan cara menjual minuman mineral di atas harga normal. Saat ini, belum diketahui siapa yang melindungi aksi pungli tersebut.

“Rencana selanjutnya kami akan memperdalam penyelidikan pada orang-orang yang memungut uang pedagang pinggir jalan atau pedagang kaki lima,” ucapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bogor menindak lanjut keluhan warga terkait pasar tumpah di Jalan Merdeka, yang belakangan dianggap meresahkan mulai dari kemacetan, tumpukan sampah, hingga dugaan premanisme.

Penjabat (Wali Kota Bogor Hery Antasari di Kota Bogor, Sabtu (14 September 2024) mengatakan sebagai rencana jangka pendek, Pemkot Bogor mengimbau para pedagang kaki lima (PKL) yang ada di pasar tumpah itu untuk direlokasi ke Pasar Mawar.

“Kami imbau untuk relokasi, kemudian tertibkan melalui Satpol PP berkoordinasi dengan aparat keamanan. Rencana relokasi sudah dibicarakan dan dikoordinasikan dengan Forkopimda, khususnya keamanan,” kata Hery.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya