Komeng Tanggapi Kebijakan Bahlil soal LPG 3 Kg yang Dianggap Terburu-buru

Anggota DPD RI, Alfiansyah Bustami alias Komeng di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

VIVA – Alfiansyah Bustami alias Komeng baru-baru ini memberikan tanggapan terkait kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengenai distribusi LPG 3 kg, yang sebelumnya dianggap terlalu terburu-buru.

Smelter Freeport Hasilkan 50-60 Ton Emas per Tahun, Bahlil: Pertama Sebesar Ini di Indonesia

Seperti diketahui, sejak awal Februari 2025, masyarakat mulai mengalami kesulitan mendapatkan gas LPG 3 kg atau yang sering disebut gas melon. Hal ini terjadi setelah pemerintah menerapkan aturan baru yang membatasi penjualan gas bersubsidi hanya di pangkalan resmi, sehingga pengecer tidak lagi diizinkan menjualnya.

Namun, kebijakan ini kemudian direvisi, dan pengecer diizinkan kembali berjualan dengan syarat mereka harus terdaftar sebagai sub pangkalan resmi.

Sejalan dengan Visi Golkar, Bahlil Beri Bantuan Modal Usaha ke Ponpes Darussalam Ciamis

Viral Candaan Komeng Soal Fenomena Gas LPG 3 Kg yang Harus Dibatasi

Photo :
  • Tangkapan Layar Instagram @lambe_turah

Saat diminta pendapatnya mengenai kelangkaan LPG 3 kg, anggota DPD RI yang dikenal dengan gaya humornya ini memberikan jawaban yang mengundang tawa. 

Bahlil Bilang Begini soal KPK Geledah Rumah Ridwan Kamil

"Ya kalau gas harus dibatasi, kalau nggak ngebut terus,” jawaban nyeleneh Komeng yang dikutip dari unggahan video Instagram @lambe_turah pada Jumat, 7 fEBRUARI 2025. 

Selain itu, Komeng juga menyinggung soal dinamika yang terjadi akibat perubahan kebijakan ini. 

“Ya biasa, kalo ada penyesuaian kan ada dinamika-dinamika kecil. Tapi kan semuanya udah balik lagi,” tambahnya.

Komeng

Photo :
  • Instagram @komeng.original

Terkait dengan kritik yang menyebut Bahlil terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan, Komeng menanggapi dengan santai. 

“Ya mungkin, kan kata presiden juga seperti tidak diskusi, tapi akhirnya sudah beres kan semua,” pungkasnya. 

Pernyataan Komeng ini langsung menjadi perbincangan di media sosial dan menimbulkan pro kontra. Beberapa warganet menanggapi dengan candaan, sementara yang lain menilai bahwa pernyataan tersebut kurang sensitif mengingat kondisi masyarakat yang masih terdampak.

“jgn pd baper. Candaan nya jg sm wartawan di sela2 waktu senggang *bukan lg rapat*.”

“Lagian ada aja jawabannya.”

“Waduh, siapa sangka beliau jawabnya begitu.”

“Ya lagian nanya ke komeng yg bukan di bidang nya.”

“Maksudnya ngelucu, tetapi tdk lucu berkomentar spt itu di kondisi rakyat spt ini.”

“Pada baper amat , lagian bukan ranah dia ada bidang nya masiing2.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya