Viral Berita Anak Hilang di Depok Ternyata Hoax: Polisi Ungkap Kronologinya
- Tangkapan Layar Instagram @medsoszone
Depok, VIVA – Publik belum lama ini sempat dihebohkan dengan kabar viral mengenai seorang anak perempuan yang dikabarkan hilang secara misterius. Kabar tersebut menyebar luas di media sosial, lengkap dengan foto dan narasi menyentuh yang mengundang simpati dan kekhawatiran publik.
Namun, setelah dilakukan penyelidikan, pihak kepolisian memastikan bahwa kabar anak hilang tersebut adalah hoaks alias tidak benar. Hal itu diungkap oleh Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Ilustrasi hoax.
- freepik.com/stokkurs
Mereka berhasil mengungkap kasus berita viral bocah berusia sepuluh tahun bernama adella yang hilang usai pulang sekolah. Atas berita viral tersebut penyidik melakukan olah tkp dan pemeriksaan terhadap ibu Arlin.
Dari hasil olah tkp dan pemeriksaan saksi kami menemukan petunjuk terkait keberadaan korban di salah satu rumah kawasan Pondok Ranji, kecamatan Ciputat Baru, Tangerang Selatan.
"Kami pun bersama ibu korban menuju ke lokasi tersebut. Namun, ada kejanggalan pada saat ibu dan korban bertemu. Penyidik pun melakukan pemeriksaan intensif dan menemukan bukti bahwa anak tersebut sengaja dititipkan ke rumah temannya," kata Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Adanya informasi anak hilang diduga diculik merupakan karangan sang ibu agar ayah korban kembali ke rumah. Berita hoax ini sempat membuat resah masyarakat, terutama para orang tua yang khawatir dengan meningkatnya kasus penculikan anak.
Sejumlah netizen pun menyuarakan kegeramannya di media sosial. Banyak dari mereka yang menilai tindakan tersebut tidak bertanggung jawab dan menyalahgunakan simpati publik.
Ilustrasi netizen Indonesia.
- Pixabay
"Main-main dengan isu anak hilang itu nggak lucu. Banyak orang yang benar-benar kehilangan anaknya, dan ini malah dijadikan bahan buat viral,” tulis netizen dalam komentar yang membahas kasus ini.
"Waduh, kasian banget anaknya jadi korban perasaan ibunya sendiri," timpal netizen lainnya.
Hingga kini, polisi masih memeriksa pihak-pihak terkait untuk mengetahui apakah ada unsur kesengajaan dalam penyebaran informasi palsu tersebut, sekaligus mempertimbangkan langkah hukum yang akan diambil.