Ziarah ke Makam Bersejarah Mala di Mekkah: Menelusuri Jejak Para Tokoh Islam
- VIVA/Dedy Priatmojo
Mekkah, VIVA – Mekkah merupakan kota suci yang menjadi tujuan utama umat Islam dari seluruh dunia untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Namun di balik gemerlap spiritualitas Masjidil Haram, terdapat sejumlah situs sejarah penting yang turut memperkaya pengalaman religius para peziarah. Salah satu tempat paling sakral dan penuh sejarah adalah Makam Ma’la atau yang dikenal juga sebagai Jannat al-Mu'alla, sebuah kompleks pemakaman tua yang menjadi peristirahatan terakhir banyak tokoh penting dalam sejarah Islam.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang ziarah ke makam bersejarah Ma’la di Mekkah, mulai dari sejarahnya, tokoh-tokoh yang dimakamkan, hingga panduan ziarah secara islami dan sopan.
Apa Itu Ma’la?
Pemakaman kuno Mala di Mekah
- VIVA/Dedy Priatmojo
Ma’la (Jannat al-Mu’alla) adalah pemakaman tua yang terletak di kawasan Al-Hajun, sekitar 2 kilometer dari Masjidil Haram. Tempat ini diyakini telah digunakan sebagai area pemakaman sejak zaman Jahiliyah, bahkan sebelum Islam diturunkan.
Setelah datangnya Islam, pemakaman ini menjadi tempat penguburan keluarga dekat Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan tokoh-tokoh penting lainnya. Hingga kini, Ma’la tetap menjadi lokasi bersejarah yang banyak dikunjungi oleh jemaah haji dan umrah untuk ziarah kubur dan mengenang perjuangan tokoh-tokoh Islam terdahulu.
Tokoh-Tokoh Islam yang Dimakamkan di Ma’la
Berikut ini adalah beberapa tokoh penting yang dimakamkan di Ma’la:
1. Sayyidah Khadijah binti Khuwailid
Istri pertama Nabi Muhammad SAW, yang dikenal sebagai "Ummul Mukminin" dan merupakan perempuan pertama yang memeluk Islam. Perannya sangat besar dalam mendukung dakwah Nabi secara finansial, emosional, dan spiritual. Ia wafat pada tahun ke-10 kenabian dan dimakamkan di Ma’la.
2. Abdul Muthalib
Kakek Nabi Muhammad SAW, seorang pemimpin Quraisy yang dihormati dan dikenal sebagai penjaga Ka'bah. Beliau sangat berperan dalam mendidik Nabi sejak kecil.
Foto Udara Masjidil Haram (2015). Tribun tawaf sementara dipasang memutari Kabah
- twitter/@rizkidwika
3. Abu Thalib
Paman Nabi yang melindungi Rasulullah selama masa awal dakwah Islam, meski tidak memeluk Islam secara resmi. Jasa dan perlindungannya terhadap Nabi sangat besar dalam sejarah Islam.
4. Qasim dan Abdullah
Putra Nabi Muhammad SAW dari Sayyidah Khadijah yang meninggal saat masih kecil juga dimakamkan di pemakaman ini.
5. Tokoh dan Sahabat Lain
Beberapa tokoh Islam lain yang meninggal di Mekkah sebelum dan sesudah Hijrah, termasuk para sahabat dan kerabat Rasulullah SAW, juga diyakini dimakamkan di lokasi ini.
Nilai Spiritualitas Ziarah ke Ma’la
Ilustrasi suasana jemaah haji di Arab Saudi (dok: BP Haji)
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Ziarah ke Ma’la bukan hanya sekadar kunjungan sejarah, tetapi merupakan bagian dari ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Tujuannya adalah untuk mendoakan orang-orang yang telah wafat serta merenungkan kehidupan, kematian, dan akhirat.
Dalam hadits disebutkan: "Aku dahulu melarang kalian untuk berziarah ke kuburan, sekarang berziarahlah kalian karena ia dapat mengingatkan kalian pada akhirat." (HR. Muslim)
Ziarah ke Ma’la memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk:
- Mengenang jasa dan perjuangan tokoh-tokoh Islam.
- Meningkatkan kesadaran akan kehidupan yang sementara.
- Memperkuat ikatan spiritual dengan sejarah Islam.
Panduan Ziarah Islami ke Ma’la
Makam KH Maimoen Zubair di pemakaman Mala Mekah
- VIVA/Dedy Priatmojo
Agar ziarah tetap bernilai ibadah dan tidak melanggar syariat, berikut adalah panduan etika yang perlu diperhatikan:
1. Niat yang Lurus
Ziarah dilakukan bukan untuk mencari berkah dari penghuni makam, tetapi untuk mengambil pelajaran, mendoakan, dan mengenang sejarah perjuangan Islam.
2. Membaca Doa Sesuai Tuntunan
Doa yang disunnahkan ketika ziarah makam adalah: "Assalamu'alaikum ahlad-diyari minal mu’minina wal muslimin, wa innaa in shaa Allahu bikum laahiqoon. Nas’alullaaha lanaa wa lakumul ‘aafiyah."
Artinya: "Semoga keselamatan tercurah atas kalian wahai penghuni kubur dari kalangan mukmin dan muslim. Sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul kalian. Kami memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan untuk kalian."
3. Menjaga Ketertiban dan Kesopanan
Hindari tindakan seperti:
- Menangis berlebihan
- Berdoa kepada orang yang sudah wafat
- Menyentuh atau mencium nisan
- Membawa sesajen atau melakukan praktik yang tidak sesuai syariat
Lokasi dan Akses ke Ma’la
Pemakaman Ma’la dapat dengan mudah diakses dari Masjidil Haram menggunakan taksi, bus ziarah, atau berjalan kaki bagi yang mampu. Letaknya berada di sebelah utara Mekkah, tidak jauh dari daerah pasar tradisional dan pusat aktivitas kota tua.
Biasanya, ziarah ke Ma’la dilakukan pagi hari setelah shalat Subuh atau siang menjelang Ashar. Petugas di lokasi akan mengatur jam kunjungan dan memastikan keamanan serta kenyamanan peziarah.
Memperkaya Perjalanan Ibadah Haji
Ziarah ke Ma’la di Mekkah adalah salah satu pengalaman spiritual yang memperkaya perjalanan ibadah haji maupun umrah. Di sinilah umat Islam dapat mengenang para tokoh besar yang telah berjasa dalam menyebarkan Islam, merenungi kehidupan, dan memperkuat iman.
Dengan niat yang ikhlas, etika yang baik, dan pengetahuan yang cukup, ziarah ke makam bersejarah ini dapat menjadi momen introspeksi dan pengingat hakikat kehidupan, serta memperdalam kecintaan kepada Rasulullah SAW dan keluarganya.