Bang Yos Kritik Pembangunan Trotoar Anies, Pemda DKI Lembek

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso setiba di Balai Kota Jakarta.
Sumber :
  • Anwar Sadat - VIVA

VIVA – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso mengatakan, kebijakan gubernur saat ini, Anies Baswedan sudah tepat. Hal itu, terlihat dari upaya menekan polusi dan kemacetan.

Timnas Amin Bakal Halalbihalal di Rumah Anies Besok, Langsung Dibubarkan?

"Harus saya katakan masalah polusi itu dari zaman saya. Waktu itu, kita nomor tiga terburuk di dunia di bawah Meksiko dan Bangkok," kata pria yang akrab disapa Bang Yos di ILC, Selasa malam, 13 Agustus 2019.

Atas dasar itu, ia melakukan studi banding ke beberapa negara untuk mencari solusi. Salah satu solusi yang dilakukan adalah ke Bogota.

Anies Tak Bisa Tentukan Sebagai Oposisi: Saya Bukan Pimpinan Partai

"Three in one. Busway itu saya bawa dari Bogota. Tapi saat itu, belum bisa diterapkan, karena kendaraan publik belum banyak," ucapnya. 

Menurutnya, saat dia memimpin, jumlah kendaraan pribadi di Jakarta mencapai 80 persen. Untuk menerapkan three in one, kendaraan umum minimal harus 40 persen di Jakarta.

Kalah di Pilpres 2024, Anies Ingin Keluar Secara Terhormat

"Ini masalah serius yang harus ditangani Anies. Usaha Anies saat ini mengarah ke sana," tegasnya.

Purnawirawan jenderal TNI itu mendukung langkah Anies melakukan pelebaran trotoar. Dan, menurutnya masyarakat Jakarta memang malas berjalan kaki di trotoar.

"Penduduk Jakarta paling manja, enggak mau jalan. Di Kota-kota besar lain, semua mau jalan, baru naik transportasi umum," ujarnya.

Namun, ia mengkritik Anies yang melebarkan trotoar, justru mempersempit jalan yang ada. Menurutnya, Pemda DKI terlalu lembek terhadap gedung di pinggir jalan yang tak mau memberikan lahan untuk trotoar khusus bagi pejalan kaki.

"Sebenarnya, gedung yang di pinggir jalan harus ada trotoar, mereka harus berkorban berikan lahan, bukan kita. Pemilik gedung harus ikhlas serahkan lahan. Tetapi, niat Anies lebarkan jalan sudah bagus," ujarnya.

Bang Yos juga mengkritisi soal pengelolaan sampah Jakarta. Ia sempat kaget, ketika mendengar Bantar Gebang akan ditutup. Menurutnya, konsep pengolahan sampah Bantar Gebang telah berubah.

"Dulu bantar gebang konsepnya sampah diubah jadi energi dan pupuk. Saya sekarang enggak tahu. Sebaiknya, dikembalikan sampah dijadikan energi dan pupuk," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya