Mengais Rezeki Diantara Puing-Puing Bangunan Pasar Thumburuni Papua

Pedagang melihat Pasar Thumburuni, Fakfak, yang terbakar saat kerusuhan
Sumber :
  • Wahyu Hidayat/ tvone fakfak

VIVA – Pedagang pemilik kios di Pasar Thumburuni Fakfak, Papua Barat, sejak Kamis pagi 22 Agustus 2019 sudah mendatangi bangunan pasar yang terbakar Rabu kemarin. Mereka berusaha mengumpulkan sisa-sisa barang dagangan yang masih bisa dipergunakan atau dijual kembali.

Asyik Pesta Miras dan Ganja, 5 Mahasiswa di Papua Diciduk Polisi

Dari sekian banyak pedagang yang mengais sisa-sisa barang dagangannya, Sudirman, pemilik Toko Emas “78”, adalah salah satunya. Dibantu tiga orang keluarganya, Sudirman berusaha menemukan perhiasan emas yang terbakar.

"Yang terbakar ini adalah perhiasan milik orang yang diperbaiki di toko kami. Jumlahnya sekitar Saat kebakaran, kami simpan di dalam brankas. Brankasnya juga meleleh meski katanya tahan api. Sedangkan perhiasan emas dagangan milik kami sendiri, kami bawa pulang," ujar Sudirman sambil meminta saudaranya menunjukkan perhiasan emas yang hangus terbakar. 

Harga Gula Meroket, Ini Kata Kadis Perindag ESDM Sumut

Sudirman mengaku rugi sekitar Rp60 juta, belum termasuk bangunan tokonya yang ludes rata dengan tanah. 

Nampaknya, kebakaran hebat yang menghanguskan bangunan Pasar Thumburuni, tak sampai menghanguskan lapak-lapak yang menyimpan pisang mentah, karena lapak mereka berada di depan luar pasar. Bahkan, pisang yang saat disimpan sebagian besar dalam kondisi setengah matang, lantaran terkena panas api, menjadi matang lebih cepat.

Kapal KM Bukit Raya Terbakar, Ribuan Calon Penumpang Gagal Berangkat ke Surabaya

Hingga Kamis siang, pemilik kios di lantai 2 dan lantai 3 yang barang dagangannya selamat, masih menyelamatkan dagangannya. Mereka melemparkan barang dagangannya dari lantai atas, ke truk yang sudah menunggu di bawah.

Atas peristiwa ini, tokoh Barisan Pembela Merah Putih, H Jafar Rumoning, meminta polisi segera menuntaskan kasus pembakaran Pasar Thumburuni tersebut.

"Kami meminta polisi untuk segera menyelesaikan kasus pembakaran Pasar Thumburuni ini. Harus ada yang bertanggung jawab. Tidak main-main, sebab nilainya miliaran dan pasar ini merupakan jantung ekonomi masyarakat Fakfak," tegas Jafar Rumoning.

Belum diketahui langkah darurat pemerintah daerah, terkait pasar yang bisa dipergunakan masyarakat. Informasinya, hal tersebut baru akan dibahas besok. 

Hingga kini, supplai sayur mayur dan kebutuhan pokok lainnya, belum bisa dilakukan. Pedagang masih belum mendapatkan pasokan sayuran dari kampung, lantaran belum beroperasinya taksi. 

Laporan: Wahyu Hidayat/tvOne Fakfak

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya