Ribuan Warga Fakfak Papua Turun ke Jalan, Bersihkan Area Konflik

Warga kerjabakti di Pasar Thumburuni dan Jalan Salasa Namudat, Fakfak, Papua.
Sumber :
  • Wahyu Hidayat/ tvone fakfak

VIVA – Halaman parkir Pasar Thumburuni dan Jalan Salasa Namudat di sepanjang Teluk Thumburuni, sejak Jumat 23 Agustus 2019 pagi tadi dipenuhi ribuan warga Fakfak. Tak seperti Rabu 21 Agustus 2019, di mana ribuan massa saling serang dengan bersenjatakan kayu, batu, parang dan benda berbahaya lainnya, kali ini mereka datang membawa sapu, sekop, karung dan perlengkapan kerja lainnya.

TNI AL Gagalkan Penyeludupan Kendaraan Bermotor di Pelabuhan Fakfak

Ribuan warga yang berasal dari berbagai latar belakang, serta pedagang terdampak konflik, pagi hingga siang tadi melakukan kerja bakti, membersihkan area Pasar Thumburuni dan sepanjang Jalan Salasa Namudat.

Selain masyarakat, kerja bakti ini juga melibatkan seluruh pegawai pemkab Fakfak, perkantoran, pegawai bank, organisasi masyarakat serta pasukan Brimob dan Kostrad yang kemarin tiba di Fakfak. 

Mayat Wanita Dalam Peti Kemas Ternyata ODGJ, Terbawa dari Fakfak ke Tanjung Priok

Kerja bhakti terbesar sepanjang sejarah Fakfak ini, selain bertujuan membersihkan sisa-sisa kebakaran, juga ingin menunjukkan, bahwa persatuan dan persaudaraan di Fakfak masih kuat. 

Ali Hindom, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Fakfak dan tokoh Forum Komunikasi Antar Umat Beragama Kabupaten Fakfak, mengingatkan bahwa, konflik ini bukan budaya orang Fakfak. Orang Fakfak selalu mengedepankan musyawarah dan cara cara adat dalam menyelesaikan masalahnya. Ali Hindom menduga adanya provokator dalam peristiwa tersebut.

Potensi Sangat Besar, SKK Migas Usulkan 2 Proyek Migas Ini Masuk PSN

“Kita tunjukkan bahwa persatuan dan persaudaraan di Fakfak masih kuat. Untuk itu, saya meminta kepada polisi, untuk segera menyelesaikan kasus ini. Harus dicari siapa provokator peristiwa ini, tindak tegas sesuai undang-undang,” tegas Ali.

Kapolres Fakfak, AKBP Deddy Foury Millewa, dalam kesempatan yang sama menegaskan bahwa, polisi tentu akan menegakkan hukum, menindaklanjuti permintaan masyarakat.  “Dalam hal ini, kita memetakan konflik dulu, meredakan situasi dulu, baru penegakan hukum bisa dilaksanakan,” jelas kapolres.

Sebelumnya, tokoh Barisan Pembela Merah Putih, H Jafar Rumoning, juga menyampaikan permintaan yang sama kepada kepolisian. Bahkan siang ini, mereka akan melakukan demo damai, mendesak polisi bertindak tegas.

Laporan: Wahyu Hidayat-tvOne Fakfak

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya